Selama bertahun-tahun, anggota komunitas Kuil Ketiga, yang dipimpin oleh Temple Institute yang berbasis di Yerusalem telah mencari sapi betina merah yang cocok dengan deskripsi yang digunakan untuk penyucian dalam Taurat. Temple Institute adalah komunitas yang menyelenggarakan konferensi tersebut.
Sapi yang sempurna tidak boleh mempunyai satu cacat pun, tidak boleh ada bulu putih atau hitam. Sapi-sapi merah itu tidak boleh pernah ditempatkan di bawah kuk atau dipekerjakan.
“Sapi-sapi ini dibawa jauh-jauh dari Texas dan dipelihara dalam kondisi khusus untuk menjaga kemurniannya,” kata Yahuda Singer, pria berusia 71 tahun dari permukiman Mitzpe Yericho dan penerjemah pamflet tentang sapi dara merah.
“Sapi-sapi itu bahkan tidak bisa disandarkan pada siapa pun. Kalian bisa membuat mereka (sapi) menjadi najis hanya dengan mengenakan jaket di punggung mereka,” kata istri Singer, Edna yang berusia 69 tahun.
Di sisi lain, Hamas sebagai pihak yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina yang sedang dijajah Israel prihatin dengan tujuan ritual sapi merah itu.
Sumber-sumber lain menyebutkan ritual...