Di samping itu, muncul permasalahan dan trauma-trauma di kalangan orang-orang barat sendiri. Antara lain, perang katolik dan protestan. Bahkan ketika itu, orang-orang katolik di Eropa sendiri imigrasinya dipersulit, apalagi agama lainnya, seperti Islam.
Jadi benar, bahwa akar atau bibit dari Islamofobia itu sudah muncul pada abad ke 16-17. Hanya saja, kemudian diperparah dengan adanya tragedi WTC. Sehingga pandangan orang-orang Eropa terhadap agama Islam dan orang-orang Islam penuh dengan prasangka, ketakutan, dan kebencian. Pada akhirnya islamofobia ini mendiskriminasi umat Islam bukan hanya dalam hal agama, tetapi juga dalam aspek kehidupan lainnya di ruang publik.
Seperti yang dituturkan oleh Doktor alumni Ecole Normale Superieure, Lyon Prancis, Andar Nubowo. Menurut Andar, dalam perkembangannya, islamofobia merangsek masuk ke dalam konteks hubungan agama, sosial, ekonomi, dan politik yang tidak harmonis dan imbang atau setara, misalnya saja di Prancis.
Problem pertama yang terjadi pada tahun 1989 tentang jilbab di sebuah kota kecil di Paris, di mana ada dua bersaudara yang mengenakan jilbab kemudian dilarang ke sekolah. Jika ingin bersekolah maka mereka harus melepas jilbab yang dikenakannya.
Pada saat itu, jilbab atau islam menjadi diskursus sosial politik di Prancis. Sejak saat itu sampai sekarang, media-media Prancis, intelektual, politikus berbicara tentang Islam dan semua simbol-simbol dalam konteks pembicaraan yang negatif.
“Bahkan ada di dalam konteks islamofobia profesional, misalnya (terdapat) seleksi pekerjaan perdasarkan agama, (kemudian) islamofobia dari atas (jajaran pemerintah) misalmya diambil oleh mengambil kebijakan-kebijakan politik. Kemudian media-media di Prancis di barat terutama yang beraliran ultrakanan nasionalis mereka juga menyerukan Islam itu agama yang dekat dengan radikalime, Islam itu problem nasional,” ujarnya
Kemudian, ketika terjadi krisis ekonomi global pada 2008, juga muncul gerakan-gerakan atau perilaku-perilaku islamofobia yang menjadikan orang Islam atau imigran Muslim sebagai kambing hitam dari krisis tersebut.
Begitu juga umat Muslim di Belanda...