Rabu 28 Feb 2024 15:51 WIB

Ramen Halal Jadi Makanan Favorit Pelancong di Jepang Versi Halal Navi

Mencari makanan halal menjadi masalah tersendiri bagi seorang pelancong Muslim.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ramen halal (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Ramen halal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mencari makanan halal atau restoran halal menjadi masalah tersendiri bagi seorang pelancong Muslim. Kendati demikian, jika Anda sedang berada di Jepang, Anda bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi Halal Navi untuk mencari restoran halal, penjual bahan makanan halal, dan tempat ibadah seperti masjid.

Diluncurkan pada 2014, aplikasi ini telah melakukan survei sejak Februari 2023 hingga Februari 2024. Survei selama satu tahun ini dilakukan untuk mencari tahu berbagai jenis makanan yang diminati serta kekhawatiran apa yang dimiliki para traveler Muslim ketika berwisata di Jepang.

Baca Juga

Dilansir dari Nippon, Rabu (28/2/2024), survei tersebut menerima 1.581 tanggapan yang valid dan ketika ditanya tentang kekhawatiran yang mereka miliki mengenai makan dan makan di Jepang, 86 persen (1.361 orang) menyatakan bahwa mereka khawatir apakah restoran dan toko makanan menyediakan makanan halal atau tidak. Kekhawatiran terbesar kedua untuk 1.231 orang adalah apakah mereka bisa mendapatkan produk makanan halal di supermarket dan toko kelontong.

Responden juga ditanya jenis makanan Jepang apa yang mereka sukai dan ingin makan di Jepang. Secara keseluruhan, hampir 90 persen (1.388 orang) menjawab ramen halal. Ini diikuti oleh varietas halal sushi, sukiyaki, dan udon.

Di antara toko ramen yang pernah dikunjungi orang atau ingin kunjungi, Ichiran dan Halal Mentei Naritaya disebutkan. Ichiran terkenal dengan ramen tonkotsu-nya, yang secara tradisional menggunakan kaldu berbasis tulang babi, tetapi di cabang Nanba Midōsuji-nya, ramen disajikan menggunakan kaldu berbasis tulang ayam sebagai gantinya. Meskipun tidak memiliki sertifikasi halal, tidak ada daging babi atau alkohol yang digunakan dalam persiapan.

Masalah utama yang dihadapi banyak orang di akomodasi mereka di Jepang termasuk "makanan halal yang tidak disediakan" dan "tidak ada tempat untuk sholat.”

Seiring dengan sulitnya mendapatkan makanan bersertifikat halal di Jepang, dalam banyak kasus juga mahal, ini mengarah ke responden yang meminta makanan halal untuk disediakan di toko serba ada. Para pelancong ingin ada lebih banyak restoran bersertifikat halal di luar wilayah metropolitan besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement