Kamis 21 Dec 2023 12:17 WIB

Baznas dan Sedekah Konsumen Alfamart Fasilitasi Pelatihan Belajar Alquran Bahasa Isyarat

Pelatihan Alquran bahasa isyarat dibutuhkan penyandang disabilitas di Indonesia.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memfasilitasi pelatihan belajar Alquran Bahasa Isyarat selama dua hari di Kampus Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta.
Foto: Dok. BAZNAS
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memfasilitasi pelatihan belajar Alquran Bahasa Isyarat selama dua hari di Kampus Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memfasilitasi pelatihan belajar Alquran Bahasa Isyarat selama dua hari di Kampus Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta pada 20-21 Desember, sebagai langkah penting dalam mendukung inklusi dan kemajuan bagi kaum disabilitas. Pimpinan Baznas RI Bidang Koordinasi Nasional KH Achmad Sudrajat menjelaskan, pentingnya inisiatif pelatihan tersebut dalam menjangkau dan memberikan hak-hak yang seharusnya dimiliki oleh sekitar 2 hingga 3 jutaan kaum disabilitas di Indonesia. 

"Kewajiban kita dalam berdakwah adalah mengajak mereka untuk mendapatkan hak mereka. Namun, tidak semua orang memiliki keterampilan untuk mengajar teman-teman disabilitas. Oleh karena itu, perlu disediakan fasilitas pelatihan (Training of Trainers/TOT),” kata Achmad Sudrajat di Kampus IIQ Jakarta, mengutip keterangan tertulis, Kamis (21/12/2023).

Baca Juga

Achmad Sudrajat berharap, pelatihan tersebut dapat menjadi contoh di 34 provinsi sebagai langkah awal, diikuti dengan peserta TOT nasional yang akan dikembalikan ke daerah-daerah agar mereka dapat mendampingi dan berperan dalam membawa kemuliaan Alquran.

“Kegiatan yang juga didukung Sedekah Konsumen Alfamart ini merupakan bagian dari Program ToT Pengajar Alquran Bahasa Isyarat bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara di 34 Provinsi yang digulirkan Baznas RI sejak September 2023 kemarin,” ungkapnya.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada konsumen Alfamart yang telah berkontribusi dalam bersedekah sehingga fasilitas Pelatihan Belajar Alquran bisa terselenggara dengan baik," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, para peserta pelatihan belajar Aur'an Bahasa Isyarat antara lain guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Luar Biasa (SLB), guru madrasah inklusi berbagai daerah, serta guru Alquran Ponpes Tahfidz Bazis DKI Jakarta.

Tujuannya, lanjut dia, mempersiapkan pengajar kompeten, memfasilitasi akses pendidikan Alquran bagi penyandang disabilitas sensorik, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberadaan dan kebutuhan penyandang disabilitas sensorik dalam mendapat akses pendidikan agama.

Untuk mendukung program itu, Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Balitbang Diklat Kemenag RI telah memproduksi Mushaf Alquran Bahasa Isyarat. Mushaf ini bertujuan memberikan afirmasi layanan keagamaan kepada teman-teman disabilitas. Mushaf ini ada pertama kali di Indonesia, bahkan dunia.

Pada kesempatan yang sama, Rektor IIQ, Nadjematul Faizah menegaskan pentingnya inklusi (kegiatan mengajar siswa dengan kebutuhan khusus pada kelas reguler) dalam pendidikan tinggi. Katanya, IIQ telah membuka mata kuliah Busarah (Bahasa Isyarat) kepada disabilitas.

“Inklusi sudah ada Undang-Undang Dasar, sehingga kami merasa perlu menyelenggarakan kegiatan ini bukan hanya di tingkat sekolah menengah ke bawah, tetapi juga di perguruan tinggi,” kata Faizah. 

“Kami memiliki kesempatan untuk menyelenggarakan kegiatan ini karena IIQ merupakan gabungan antara pendidikan tinggi dan pesantren. Setelah acara ini, akan ada implementasi selama lima bulan yang akan didampingi secara intensif," tambahnya.

Faizah juga mengungkapkan, ilmu yang diajarkan oleh Ida Zulfiyah, salah satu pengajar Alquran Bahasa Isyarat, telah berkembang dalam bahasa isyarat bagi disabilitas tuna rungu. 

"Ini tidak mengurangi kewajiban mereka dalam beribadah dan membaca Alquran. Dengan ilmu ini, mereka juga merasa bahwa mereka bisa berpartisipasi. Oleh karena itu, kita yang bukan disabilitas tidak boleh menyia-nyiakan waktu,” katanya.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini juga menjadi bagian dari ibadah, di mana Baznas ikut serta berkontribusi dalam mengedukasi seluruh rakyat Indonesia, baik yang fabel maupun disabilitas," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement