Sabtu 09 Dec 2023 10:26 WIB

Aisyiyah Riau Adakan Seminar Internasional Gerakan Perempuan Muslim di Era 5.0

Perempuan yang tertinggal perkembangan zaman akan mudah dipijak pertukaran zaman.

Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Saidul Amin menghadiri Konferensi Internasional tentang peran gerakan perempuan muslim menghadapi era masyarakat 5.0 yang ditaja oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Riau di Aula Kampus Umri Jalan Tuanku Tambusai, Jumat pagi (8/12/2023).
Foto: Suara Muhammadiyah
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Saidul Amin menghadiri Konferensi Internasional tentang peran gerakan perempuan muslim menghadapi era masyarakat 5.0 yang ditaja oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Riau di Aula Kampus Umri Jalan Tuanku Tambusai, Jumat pagi (8/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Saidul Amin menghadiri Konferensi Internasional tentang peran gerakan perempuan muslim menghadapi era masyarakat 5.0 yang ditaja oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Riau di Aula Kampus Umri Jalan Tuanku Tambusai, Jumat pagi (8/12/2023).

Kegiatan bertajuk The International Confrence on The Role Of Moslem Women Movement to Face The Era of Society 5.0, Aisyiyah Riau ini menghadirikan dua narasumber, yakni Datuk Hajjah Zuraidah binti Kamaruddin dan Dr. Sofwan Badri. Selain itu juga tampak hadir Penasehat Organisasi Perempuan Riau Suti Mulyati, unsur PW Muhammadiyah Riau, Organisasi Perempuan Islam se-Provinsi Riau, Aisyiyah se-Riau serta para mahasiswa.

Baca Juga

Dihadapan ratusan peserta International Confrence, Rektor Umri Dr Saidul Amin MA, dalam sambutannya mengatakan Umri akan terus berkembang jika kegiatan serta kerja sama Internasional seperti saat ini terus di galakkan. "Umri baru berumur 15 tahun dan kita memiliki 8 Fakultas dan 26 Prodi yang mana akan terus berkembang dan Insyaa Allah dengan kehadiran dua narasumber luar biasa pada pagi ini akan lebih banyak lagi kerja sama Internasional," katanya.

Lebih lanjut, menurutnya masa depan perempuan saat ini terus akan maju, namun jika perempuan tertinggal oleh perkembangan zaman, maka perempuan akan diinjak oleh pertukaran zaman.

"Kondisi perempuan saat ini dibagi kepada dua perspektif yang pertama seolah-olah mendudukkan perempuan sama dengan laki-laki dan yang kedua hanya beranggapan dapur, kasur, dan sumur. Jadi hari ini ada dua seminar perempuan dalam perspektif Islam bagaimana masa depan organisasi wanita muslimah yang akan dibahas oleh narasumber kita," jelas Saidul Amin.

Ia juga berharap dengan kerja sama ini Aisyiyah akan lebih baik dimasa yang akan datang. "Akan lebih baik kita berkolaborasi seperti ini sebab kita tidak bisa sendiri-sendiri," pungkasnya.  

Disamping itu, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Dr. Hj Hikmani MPd, mengatakan saat ini Aisyiyah berkomitmen diantaranya penguasaan iptek, pemberdayaan masyarakat, dan kemandirian ekonomi. "Eksistensi Aisyiyah saat ini tidak hanya dirasakan oleh penjuru negeri namun juga ke mancanegara, salah satunya di Asia yakni Malaysia. Sebab dibawah kaki-mu terletak surga di tangan-mu lah nasib bangsa," katanya saat memberikan sambutan.

Selain itu. ia juga berujar bahwa Aisyiyah juga bersinergi bersama pemerintah maka dengan demikian program-program Aisyiyah dapat terlaksana. "Di Provinsi Riau, Aisyiyah saat ini memilik 1 perguruan tinggi yakni STKIP Asyiyah yang Insyaa Allah dalam waktu dekat akan berubah nama menjadi Institut Teknologi Aisyiyah Riau," ujarnya.

Dalam sambutan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) yang disampaikan Wakil Ketua PWM Riau Dr. Sutarmo, MA., mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh PW Aisyiyah Riau, sebab menurutnya Aisyiyah merupakan pilar utama gerakan Muhammadiyah. "Walaupun wanita tapi dinamikanya juga luar biasa, kita berharap juga Aisyiyah memiliki Universitas seperti Aisyiyah di daerah lain dan mudah-mudahan kita di Riau juga akan seperti itu," tuturnya.

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/read/aisyiyah-riau-adakan-seminar-internasional-gerakan-perempuan-muslim-di-era-5-0
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement