Kamis 30 Nov 2023 18:10 WIB

NU Care-LAZISNU dan Kemenag RI Luncurkan Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat

KUA tidak hanya mengurusi persoalan menikah.

NU Care-LAZISNU dan Kementerian Agama RI meluncurkan program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat di Pesantren Ash Shofwah Al Hidayah Pendowo, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Selasa (28/11/2023).
Foto: Dok NU Care-Lazisnu
NU Care-LAZISNU dan Kementerian Agama RI meluncurkan program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat di Pesantren Ash Shofwah Al Hidayah Pendowo, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Selasa (28/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- NU Care-LAZISNU dan Kementerian Agama RI meluncurkan program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat di Pesantren Ash Shofwah Al Hidayah Pendowo, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Selasa (28/11/2023).

Sekretaris LAZISNU PBNU, H Moesafa mengatakan peluncuran program tersebut dilangsungkan di Temanggung karena secara geografis Kabupaten Temanggung menjadi titik tengah dari Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga

Dirinya mengatakan Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat dilatar belakangi adanya diskusi yang sudah dimulai beberapa waktu lalu terkait bagaimana KUA tidak hanya mengurusi persoalan menikah. “Karena KUA sebagai ujung tombak agama di masyarakat bawah, maka lahirlah program pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.

Dia menyebutkan ada beberapa skema dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Umat ini. Pertama, seluruh program yang ada di KUA berasal dari APBN. Kedua, dari APBN dan dari LAZ. Ketiga, tidak ada pembiayaan dari APBN sama sekali, artinya dirancang sendiri dan dikerjasamakan dengan LAZ, salah satunya LAZISNU. “Dan LAZISNU masuk dalam skema ketiga,” ungkapnya.

Menurut Moesafa, program tersebut juga sesuai dengan salah satu pilar program NU Care-LAZISNU, yakni NU Care Berdaya program yang berfokus pada peningkatan dan pemberdayaan ekonomi.

“Program kali ini masuk dalam pilar program NU Care Berdaya, yang berkonsentrasi pada pemberdayaan ekonomi, yang ujungnya akan ada peningkatan pendapatan yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi, ada kenaikan kelas, dari kelas mustahiq menjadi kelas muzakki. Harapan besarnya seperti itu,” tegas Moesafa.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof Waryono Abdul Ghafur mengatakan pihaknya menggandeng NU Care-LAZISNU sebagai lembaga pengelola zakat dalam implementasi Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat. 

Setelah Rakonas Zakat pada Februari 2023, kata Waryono, sudah 51 Pengelola Zakat yang menyatakan komitmennya untuk mendukung program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat.

"Program ini dikerjakan bersama-sama antara pemerintah, pengelola zakat, dan pihak lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat melahirkan program-program lain berbasis zakat dalam memajukan ekonomi umat,” ujar Waryono.

Dia menegaskan Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat tidak sekadar sebagai proyek satu kali. Upaya pemberdayaan yang dilakukan pemerintah dan pengelola zakat dilakukan secara berkelanjutan. "Kami melihat ini sebagai awal dari serangkaian inisiatif untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif bagi kemaslahatan umat," tambahnya.

KUA, lanjutnya dipilih sebagai subjek program karena merupakan struktur Kemenag yang layanannya bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi umat melalui KUA diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata, khususnya bagi fakir dan miskin.

Kolaborasi Program Pemberdayaan Ekonomi Umat dilakukan di 6 Kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Temanggung, Cilacap, Kebumen, Banyumas, Wonosobo, dan Kabupaten Banjarnegara. Sementara ada da 11 KUA kecamatan yang menjadi subjek program, yakni KUA Kecamatan Karangkobar, KUA Kecamatan Rakit, KUA Kecamatan Temanggung, KUA Kecamatan Dayeuhluhur, KUA Kecamatan Sidareja, KUA Kecamatan Kroya, KUA Kecamatan Kesugihan, KUA Kecamatan Cilongok, KUA Kecamatan Ajibarang, KUA Kecamatan Kalikajar, dan KUA Kecamatan Mirit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement