Kamis 24 Oct 2024 16:11 WIB

KUA Gunung Sugih Lampung Jadi Model Pemberdayaan Umat

KUA Gunung Sugih kini membina 12 pelaku usaha.

KUA Gunung Sugihjadi di Lampung Jadi Model Pemberdayaan Umat
Foto: Kementerian Agama
KUA Gunung Sugihjadi di Lampung Jadi Model Pemberdayaan Umat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Puji Raharjo mengatakan Kantor Urusan Agama (KUA) Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, jadi salah satu model nasional dalam hal pemberdayaan umat.

“KUA Gunung Sugih menjadi contoh yang patut diikuti oleh KUA lain di seluruh Indonesia," kata Puji, di Bandarlampung, Kamis (24/10/2024).

Baca Juga

Ia mengungkapkan hal itu patut disandang oleh KUA Gunung Sugih setelah melihat langsung perkembangan usaha yang telah dibina di sana yang semakin berkembang dan berdaya saing.

"Program pemberdayaan ekonomi di KUA Gunung Sugih sudah menunjukkan hasil yang luar biasa. Dari awalnya hanya membina sepuluh pelaku usaha, kini jumlahnya bertambah menjadi dua belas," kata dia.

Puji menyebutkan usaha-usaha yang terlibat di KUA itu pun beragam, meliputi sektor las dan reparasi mobil, menjahit, pengolahan kopi, budidaya ikan lele, peternakan kambing, budidaya maggot, produksi kue bakpia, bengkel motor, produksi keripik pisang, hingga usaha pertamini.

"Semua usaha ini telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, menjadi kekuatan ekonomi lokal yang semakin kukuh," kata dia.

Menurut dia, ini adalah bukti bahwa KUA tidak hanya berfungsi sebagai pusat layanan keagamaan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan yang tepat.

"Tentu kesuksesan program ini mengukuhkan posisi KUA Gunung Sugih sebagai KUA percontohan nasional. KUA ini mampu menunjukkan peran ganda sebagai pusat layanan keagamaan dan penggerak ekonomi umat di tingkat kecamatan, hal ini tentu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi KUA-KUA lainnya dalam mengembangkan program-program serupa," kata Kakanwil Kemenag Lampung itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement