REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengajak umat Islam mempelajari kandungan Alquran. Hal tersebut untuk meningkatkan pemahaman keislaman yang berdampak pada penguatan toleransi dan kerukunan umat beragama di daerah itu.
"Alquran adalah kitab suci yang menjadi pedoman dan harus dipelajari oleh setiap Muslim," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi, Nuim Hayat, Senin (9/10/2023).
Pemkab Sigi, kata dia, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mempelajari kandungan Al Quran. Upaya itu dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
STQ dan MTQ dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten. Saat ini, Pemkab Sigi sedang melaksanakan MTQ tingkat kabupaten yang diikuti oleh peserta dari seluruh kecamatan se-Sigi.
"MTQ ini tidak sekadar menjadi ajang lomba semata, tetapi ini menjadi satu upaya mendorong umat untuk mempelajari kandungan Alquran," ujarnya.
MTQ dilaksanakan tidak hanya menjadi ajang pembinaan bakat dan keterampilan dalam membaca Alquran, melainkan dikembangkan menjadi satu pendekatan dalam mendorong masyarakat khususnya umat Islam untuk mempelajarinya.
"Hal ini sangat penting, karena Alquran menjadi rujukan dan referensi dalam menjalankan hidup atau pedoman hidup, sekaligus sebagai pendidikan yang mencerahkan," ujarnya.
Oleh karena itu, perlu ada program strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sigi bersinergi dengan Kemenag dan organisasi keagamaan untuk mengajar atau melatih masyarakat, utamanya generasi muda agar membaca Alquran.
"Program yang disusun nantinya harus terencana dengan baik, terukur, dan sasarannya jelas," ucapnya.
Diharapkan para peserta ketika berada di masyarakat, mampu menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang bersumber dari Alquran dan hadits, utamanya terkait dengan peningkatan kualitas harmonisasi antarumat beragama.
Dia mengatakan STQ dan MTQ merupakan satu program yang sejalan dengan program inovasi Pemkab Sigi yaitu Sigi Religi, yang merupakan satu pendekatan pembangunan sumber daya manusia melalui pendekatan agama.
"Di samping itu, Sigi Religi juga sebagai pendekatan dalam pembangunan kerukunan umat beragama, sehingga di dalamnya terdapat penguatan nilai-nilai moderasi beragama," ujarnya.