Polisi lalu lintas kemudian memblokir jalan dan memasang alas di jalan. Sekitar 5.000 orang datang dan meramaikan masjid tersebut selama Ramadhan.
"Komunitas Muslim sangat aktif. Mereka sepenuhnya mandiri dan tidak menerima dana apa pun dari pejabat setempat," lanjut dia.
Meski demikian, ia mengakui bahwa beberapa kerabat Tatar dan Bashkir di kota yang tinggal di tempat lain telah mengirimkan bantuan. Ia menyebut umat Muslim setempat mempunyai rencana untuk membangun menara (minaret). Mereka sudah menyerahkan semua dokumen yang menunjukkan bagaimana tampilan bangunan itu akan diubah ke otoritas terkait.
"Kami tidak bisa begitu saja membangun menara, karena bangunan masjid tersebut dibangun pada 1937. Pemerintah mengatakan bahwa ini adalah benda bersejarah, sehingga tidak bisa dilakukan perluasan begitu saja," ujar Malsagov.
Ia menjelaskan, komunitas Muslim memiliki rencana untuk membangun dua menara dan merenovasi lantai dua. Ketika mereka melakukan semua ini, satu kubah besar akan diletakkan di atap. Mereka juga disebut-sebut berencana memulai proses pengerjaan tahun ini dan akan membangun masjid lain tahun depan.
Sebagai tambahan informasi, penyebaran lembaga atau komunitas Muslim di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak diizinkan secara resmi pada masa Soviet, jarang mendapat banyak perhatian kecuali terjadi bentrokan. Ketika masyarakat dan pihak berwenang bekerja sama, media jarang melaporkan apa yang terjadi.