Ahad 10 Sep 2023 20:24 WIB

Ribuan Muslim Hadiri Konvensi Masyarakat Islam Amerika Utara di Chicago

Tidak hanya menghadirkan sesi keagamaan, acara ini juga membahas isu global.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Muslim di Amerika Serikat (AS).
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi Muslim di Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, ROSEMONT -- Konvensi tahunan Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) kembali hadir dan mempertahankan posisinya. Kali ini, kegiatan tersebut dilakukan di Rosemont, Chicago, Illinois, untuk ulang tahunnya yang ke-60.

Berdasarkan laporan media lokal, konvensi terbesar bagi komunitas Muslim Amerika yang diadakan pada tanggal 1-4 September tersebut sukses dihadiri lebih dari 25.000 pengunjung.

Baca Juga

Tema yang diusung pada kegiatan tahun ini adalah “60 Tahun Pelayanan: Menavigasi Jalan ke Depan”. Hal tersebut dinilai merefleksikan kontribusi masa lalu konvensi tersebut terhadap Muslim Amerika, sekaligus mempersiapkan masa depan yang lebih cerah.

“Setiap komunitas membutuhkan sebuah ruang, sebuah ruang dimana mereka dapat berkumpul untuk mendapatkan energi,” kata Imam Zaid Shakir, pembicara utama pada acara tersebut, dikutip di About Islam, Ahad (10/9/2023). Pria ini juga dikenal sebagai salah satu pendiri American Islamic University, Zaytuna College di Berkeley, Kalifornia.

Dalam paparannya, ia menyebut konvensi ini menawarkan umat Islam kesempatan untuk berkumpul, belajar, sekaligus untuk merayakan iman mereka. Acara ini juga telah menghadirkan puluhan pembicara, cendekiawan dan aktivis ternama. Mereka disiapkan untuk mengisi jadwal kuliah/seminar, diskusi, debat, serta hiburan yang lengkap.

“Ini seperti reuni keluarga. Saya melihat orang-orang yang saya kenal sejak mereka masih bayi, dan sekarang mereka berkontribusi kepada masyarakat,” lanjut Imam Shakir.

Tidak hanya menghadirkan sesi keagamaan, acara ini juga membahas seputar perubahan iklim, tantangan kesehatan mental, bahkan isu-isu global seperti krisis Rohingya dan konflik Palestina.

“Kami tidak mempunyai kesempatan untuk melihat hutan karena kami terlalu terjebak dalam pepohonan, kami tidak mempunyai kesempatan untuk melihat gambaran besarnya,” kata Imam Shakir.

ISNA adalah organisasi payung Muslim terbesar di Amerika Utara. Awal Konvensi tahunan ISNA dimulai pada 1963, ketika acara serupa pertama kali diselenggarakan oleh pendahulu ISNA, yaitu Asosiasi Mahasiswa Muslim Amerika Serikat dan Kanada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement