REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah mendesak Presiden terpilih Donald Trump untuk memprioritaskan pemenuhan janji kampanyenya untuk mengejar perdamaian di luar negeri, termasuk mengakhiri genosida Israel terhadap Gaza yang terkepung.
Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada politisi atau partai yang memiliki suara Muslim.
"Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih Muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump," kata Awad, dilansir di TRT World, Rabu (6/11/2024).
Dia menambahkan Trump berjanji mengakhiri pertumpahan darah di Gaza dan mengutuk kebijakan mantan presiden AS George Bush dan wakil presidennya Dick Cheney yang mendatangkan malapetaka di dunia Muslim.
"Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri," kata Awad.