Rabu 30 Aug 2023 06:03 WIB

Baznas Arungi Lautan Bagikan Sembako ke Pelosok Maluku

Baznas-BI dalam program rupiah berdaulat dijadwalkan akan mengarungi lautan Maluku.

Badan amil zakat nasional (Baznas) bersama Bank Indonesia (BI) dalam program rupiah berdaulat dijadwalkan akan mengarungi lautan Maluku. (ilustrasi)
Foto: dok. Baznas
Badan amil zakat nasional (Baznas) bersama Bank Indonesia (BI) dalam program rupiah berdaulat dijadwalkan akan mengarungi lautan Maluku. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan amil zakat nasional (Baznas) bersama Bank Indonesia (BI) dalam program rupiah berdaulat dijadwalkan akan mengarungi lautan Maluku untuk membagikan puluhan bantuan untuk masyarakat pelosok desa di provinsi itu.

"Ini merupakan program BI pusat bersama dengan Baznas. Ini tahun kedua setelah sebelumnya di Sumatera Utara," ujar Plt Ketua Baznas Maluku Arsal Tuasikal di Ambon, Selasa (29/8/2023) lalu.

Baca Juga

Arsal mengatakan pihaknya bersama dengan BI yang difasilitasi armada TNI Angkatan Laut akan mulai berlayar pada 1-7 September 2023 menuju pulau-pulau terpencil dan terpelosok untuk membagikan sejumlah bantuan.

"Total jumlah bantuannya ada sekitar 40 paket untuk dibagikan kepada fakir miskin di lokasi yang sudah ditentukan. Tentunya total jumlah tersebut sudah melalui pendataan oleh teman-teman Baznas setempat," kata Arsal.

Ia mengatakan rute pelayaran pada ekspedisi kali ini meliputi Ambon-Banda- Dobo-Larat-Selaru-Ambon dengan estimasi waktu tujuh hari. "Bantuannya berupa sembako seperti beras, gula, minyak goreng, dan bantuan tunai dari BI," ungkapnya.

Pada kesempatan itu juga, BI sekaligus melakukan program rupiah berdaulat 2023 untuk menyebarkan uang rupiah di seluruh wilayah terutama daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

"Melalui Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 ini, kami ingin memastikan Rupiah sebagai mata uang Republik Indonesia bisa berdaulat dan menjangkau seluruh pelosok dan pesisir Tanah Air," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Rawindra Ardiansah.

Menurut dia, hal itu penting dilakukan agar masyarakat bisa melakukan dan mengenal rupiah sehingga tumbuh rasa cinta terhadap mata uang negara Indonesia. "Perlu diketahui, rupiah bukan hanya alat pembayaran, tetapi identitas dan pemersatu bangsa serta menjadi salah satu penanda kedaulatan bangsa," ucapnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement