REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Teknologi Informasi (IT) Nasional dan Zakathon 2023. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari dari Selasa hingga Kamis (29-31) Agustus 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Kegiatan Rakernis IT Nasional diikuti oleh para pimpinan dan amil Baznas provinsi, kabupaten/kota. Adapun Zakathon 2023 yang digelar bersamaan dengan rakernis tersebut akan diikuti oleh peserta mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang mempunyai skill pengembangan teknologi.
Zakathon merupakan kompetisi inovasi di bidang IT. Dalam kompetisi tersebut, para peserta yang terdiri dari tiga orang tiap timnya, akan berlomba menciptakan inovasi teknologi sebagai solusi berbagai problematika pengelolaan zakat.
Kompetisi ini melibatkan para juri dari praktisi IT baik di dunia kerja maupun dunia akademik yang dapat memberi pandangan mutakhir terkait perkembangan IT terkini.
Pimpinan Bidang Teknologi dan Informasi Baznas RI H Nadratuzzaman Hosen menjelaskan, tujuan penyelenggaraan Rakernis IT Nasional dan Zakathon 2023 ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman sumber daya manusia Baznas provinsi dan kabupaten/kota terhadap peran penting teknologi dalam pengelolaan zakat.
Selain itu, kata Nadra, kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan aplikasi-aplikasi yang dikembangkan oleh Baznas RI untuk dapat digunakan oleh seluruh Baznas provinsi dan kabupaten/kota.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengakomodasi kebutuhan dari Baznas provinsi dan kabupaten/kota terhadap teknologi, sekaligus untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Baznas di seluruh Indonesia," ujarnya.
Nadra juga berharap, dengan kegiatan ini Baznas provinsi kabupaten/kota dapat lebih berperan aktif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pengelolaan zakat sehingga bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas lagi.
Hal ini, sejalan dengan misi Baznas, yaitu melakukan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional dengan sistem manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur.
Nadra menambahkan, Zakathon 2023 juga memiliki tujuan antara lain untuk memperkenalkan perkembangan IT mutakhir kepada masyarakat. Selain itu, juga untuk menjaring talenta-talenta muda di bidang IT berinovasi dalam pengelolaan zakat.
Para peserta yang mengikuti kompetisi ini nantinya akan dikarantina selama 24 jam untuk merumuskan karya dan inovasinya. Kemudian mereka akan diseleksi oleh tim IT dari internal Baznas RI untuk memilih 5 peserta terbaik. Selanjutnya, akan di-pitching lagi oleh juri eksternal di hadapan semua peserta Rakernis IT Nasional.
"Ini tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada peserta terbaik untuk mempresentasikan karya inovasinya kepada khalayak luas," kata Nadra.