"Cobalah kita bercermin pada sejarah, betapa banyak tokoh bangsa di dunia yang dibanggakan dengan membangun patungnya, tetapi lewat satu atau dua generasi kemudian patung mereka dirobohkan dan dihinakan. Seperti patung Stallin dan Lenin, juga patung Saddam Husein. Jika dimaksudkan untuk kepentingan karya seni, tentu tidak perlu dengan biaya yang triliunan dan bisa dengan bentuk lain," katanya.
Menurutnya, pembuatan patung Sukarno yang masif dilakukan di berbagai daerah adalah perbuatan sia-sia. Akan lebih baik dana pembuatan patung dialokasikan kepada program-program yang lebih penting, seperti memberi perumahan bagi kaum miskin, memberi modal bagi pedagang kecil, membiayai pendidikan anak yatim dan fakir miskin, dan program-program pembangunan kemanusiaan lainnya. Hal tersebut, menurutnya, sangat berguna untuk mempercepat kesejahteraan rakyat.
Kiai Jeje mengatakan pembuatan patung sejatinya bertentangan dengan ajaran Islam. Kiai Jeje mengatakan para ulama sepakat membangun patung manusia secara utuh hukumnya haram dan pembuatnya berdosa.
"Para ulama sepakat membangun patung manusia secara utuh adalah haram dan pembuatnya berdosa. Pertama karena jelas-jelas kemubaziran harta. Kedua, karena membuka potensi pengkultusan yang menjurus kepada pemujaan. Ketiga, karena seakan pembuatnya mampu menjiplak makhluk ciptaan Allah padahal ia tidak akan sanggup mencipta rohnya," katanya.