Jumat 25 Aug 2023 17:21 WIB

Masifnya Pembuatan Patung Sukarno, PP Persis: Mubazir dan Membuka Pengkultusan

Memuliakan para pahlawan dan tokoh bangsa tidak harus dengan membangun patung.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ratusan massa menggelar aksi menolak pembangunan patung Soekarno di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (25/8/2023). Mereka menyampaikan pembangunan patung Soekarno berukuran raksasa itu selain tidak sesuai syariat Islam juga bukan merupakan sapirasi, kepentingan dan kebutuhan masyarakat Jawa Barat, serta dinilai menghambur-hamburkan anggaran ditengah sulitnya perekonomi masyarakat.
Foto:

"Cobalah kita bercermin pada sejarah, betapa banyak tokoh bangsa di dunia yang dibanggakan dengan membangun patungnya, tetapi lewat satu atau dua generasi kemudian patung mereka dirobohkan dan dihinakan. Seperti patung Stallin dan Lenin, juga patung Saddam Husein. Jika dimaksudkan untuk kepentingan karya seni, tentu tidak perlu dengan biaya yang triliunan dan bisa dengan bentuk lain," katanya.

Menurutnya, pembuatan patung Sukarno yang masif dilakukan di berbagai daerah adalah perbuatan sia-sia. Akan lebih baik dana pembuatan patung dialokasikan kepada program-program yang lebih penting, seperti memberi perumahan bagi kaum miskin, memberi modal bagi pedagang kecil, membiayai pendidikan anak yatim dan fakir miskin, dan program-program pembangunan kemanusiaan lainnya. Hal tersebut, menurutnya, sangat berguna untuk mempercepat kesejahteraan rakyat.

Kiai Jeje mengatakan pembuatan patung sejatinya bertentangan dengan ajaran Islam. Kiai Jeje mengatakan para ulama sepakat membangun patung manusia secara utuh hukumnya haram dan pembuatnya berdosa.

"Para ulama sepakat membangun patung manusia secara utuh adalah haram dan pembuatnya berdosa. Pertama karena jelas-jelas kemubaziran harta. Kedua, karena membuka potensi pengkultusan yang menjurus kepada pemujaan. Ketiga, karena seakan pembuatnya mampu menjiplak makhluk ciptaan Allah padahal ia tidak akan sanggup mencipta rohnya," katanya.

photo
Pembangunan patung-patung Bung Karno masif dilakukan selama era Presiden Jokowi. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement