Kamis 16 Jan 2025 21:33 WIB

Gencatan Senjata Gaza, Ketum Persis: Kemenangan Palestina Tinggal Menunggu Waktu

Zionis selalu memerangi Muslim dari belakang.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Warga Gaza di Deir Al Balah bersorak gembira menyambut kesepakatan gencatan senjata
Foto: AP
Warga Gaza di Deir Al Balah bersorak gembira menyambut kesepakatan gencatan senjata

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam tahun dua tahun belakangan, dunia kembali menyaksikan peristiwa penting konflik Hamas dengan Israel di Gaza. Namun, Israel akhirnya tunduk untuk menandatangani naskah gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan PBB.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum (Ketum) PP Persis, KH Jeje Zaenudin mengatakan, kesediaan pemerintah Israel untuk menandatangani gencatan senjata hanyalah isyarat kecil bahwa Israel dan negara penyokongnya terutama Amerika Serikat sedang dalam situasi ancaman kehancuran dan kebangkrutan di depan mata.

Baca Juga

"Kita berkeyakinan bahwa kemenangan perjuangan bangsa Palestina bukan terletak di tangan Israel. Kemerdekaan Palestina tidak akan diperoleh dari pemberian dan hadiah dari Israel," ujar Jeje dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Menurut Kiai Jeje, kemenangan Palestina hanya akan diperoleh dari karunia Allah sebagai buah perjuangan panjang yang penuh dengan berbagai pengorbanan, harta, dan jiwa yang tidak terhingga. 

Kiai Jeje berharap situasi kebangkrutan Israel dan Amerika Serikat ini segera menjadi kenyataan. Dengan kebangkrutan mereka secara moral dan materia, kata dia, maka akan mempermudah perjuangan bangsa Palestina mereliasasikan janji Allah untuk meraih kemenangan yang kafah, yaitu kemerdekaan dari kebiadaban penjajahan Israel yang disokong Amerika Serikat.

Dia mengatakan, Alquran pun telah mengingatkan bahwa karakter kaum Zionis Yahudi dalam memerangi kaum muslimin selalu dari belakang benteng dan bertameng kekuatan bangsa lain yang mendukungnya. 

Dia pun mengutip surat Al-Hasyr ayat 14, di mana Allah SWT berfirman:

لَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ جَمِيْعًا اِلَّا فِيْ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوْ مِنْ وَّرَاۤءِ جُدُرٍۗ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ ۗ تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًا وَّقُلُوْبُهُمْ شَتّٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَۚ

Artinya: "Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antar sesama mereka sangat hebat. Kamu mengira bahwa mereka itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah. Hal itu disebabkan mereka kaum yang tidak berakal." (QS Al-Hasyr [59]:14)

Kiai Jeje pun mengungkapkan bahwa kehancuran Zionis Yahudi akan diawali dengan kehancuran negera-negara proxy yang menjadi benteng dan pembelanya, terutama Amerika Serikat. 

"Sebagaimana kita tahu bahwa Amerika sedang mengalami kebangkrutan dengan kehancuran akibat kebakaran hebat yang melanda LA, yang tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia," kata Kiai Jeje . 

Jika Allah telah menghendaki menggenapkan janjinya bagi bangsa Palestina, kata dia, maka kemunduran Amerika akan berakibat pula bagi kebangkrutan Israel. 

"Artinya kemenangan bangsa Palestina tinggal menunggu waktu saja," jelas Kiai Jeje yang kemudian mengutip surat As-Shaff ayat 13. 

Allah SWT berfirman:

 وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Artinya: "Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman." (QS As-Shaff [61]: 13).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement