REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Urusan Yerusalem dan Warisan Israel sayap kanan, Amichai Eliyahu, mendesak Tel Aviv untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki, media lokal Israel melaporkan.
Menteri ekstremis menyebut Garis Hijau, yang memisahkan wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948 sekarang Israel dari yang diduduki pada tahun 1967 adalah fiktif.
"Saya kira tidak ada Garis Hijau. Itu garis fiktif. Ini tanah air kita. Di sinilah orang-orang Yahudi bangkit," ujarnya, dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (3/8/2023).
Berbicara kepada Radio Tentara Israel, Eliyahu berujar, "sikap Negara Israel bahwa ada dua negara di sini adalah sebuah kesalahan. Kita harus memaksakan kedaulatan atas Yudea dan Samaria (Tepi Barat)."
"Kita harus memajukan ini secepat mungkin, sepandai mungkin. Kita harus mulai mengatakan ini di mana-mana, untuk menciptakan pengakuan internasional bahwa tempat ini adalah milik kita," katanya.
"Semua orang mengerti bahwa akar dan sejarah kita ada di sana, dan oleh karena itu, saya pikir seluruh Garis Hijau hanyalah ketidaknormalan. Ada realitas terdistorsi yang perlu kita hapus," kata Eliyahu.