Kamis 27 Jul 2023 22:16 WIB

Habib Husein Ja'far Al Hadar: Hijrah itu Koma, Bukan Titik

Hijrah bukan sebagai proses akhir, tapi proses terus-menerus menjadi lebih baik.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Habib Jafar menyampikan tausiah dalam Festival Hijriah yang diselenggarakan Republika. (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Habib Jafar menyampikan tausiah dalam Festival Hijriah yang diselenggarakan Republika. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Habib Husein Ja'far Al Hadar menjadi penceramah utama pada acara Festival Hijriah yang digelar di Gedung Bale Asri Masjid Pusdai, Kota Bandung, Kamis (27/7/2023) malam. Dalam tausiyahnya, ia menyebut bahwa hijrah bukan sebagai proses akhir. Namun, proses terus menerus menjadi lebih baik. 

"Hijrah itu koma bukan titik bukan setelah hijrah kemudian selesai. Hijrah itu adalah titik awal bagi kita melakukan gerakan mendekatkan diri kepada nabi Muhammad SAW, mengajak kita mendekatkan diri kepada tuhan," ucap dia di hadapan ribuan pengunjung yang datang.

Baca Juga

Hijrah, ia menyebut sebagai gerak dari satu titik ke titik lainnya yang bernilai positif dan konstruktif. Lebih jauh ia menyebutkan nilai-nilai yang diajarkan Nabi Muhammad SAW tentang hijrah yaitu bergerak dari kegelapan menuju cahaya.

"Hijrah itu pada dasarnya adalah gerak dari satu titik ke titik lainnya yang bernilai positif dan konstruktif. Kalau yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, hijrah itu adalah gerak dari kegelapan menuju cahaya maka segala gerak positif yang menuju kepada nilai lebih konstruktif itu disebut hijrah," jelas dia.

Habib Jafar melanjutkan hijrah merupakan kegiatan positif yang dilakukan lebih baik dari sebelumnya. Ia menegaskan saat seseorang berusaha menjadi pribadi yang lebih baik maka Allah SWT akan membantu.

"Hijrah itu poin utama pada gerakan ketika mau bergerak untuk jadi pribadi lebih baik maka Allah akan membantu kamu," ungkap dia.

Hijrah yang pertama kali, ia mengatakan adalah hati. Nabi Muhammad SAW, Habib menyebut mengajarkan agar hati beriman kepada Allah SWT. "Yang pertama hijrah dan yang pertama hati kita. Nabi ngajarin agar hati beriman kepada Allah SWT karena wadahnya iman hati. Kalau hati belum beres yang lain gak akan beres," kata dia.

Setelah memulai hijrah dari hati berlanjut soleh secara ritual, ia pun mengatakan dilanjutkan soleh secara sosial.

Sebelumnya, Festival Hijriah akan berlangsung dari 19 Juli hingga 10 Agustus di sembilan kota. Festival Hijriah sudah digelar di Jakarta pada 19 Juli,  Depok pada 22 Juli, Bekasi pada 24 Juli dan Bandung pada 27 Juli. Sedangkan di Cirebon pada 30 Juli, Semarang pada 2 Agustus, Solo pada 5 Agustus, Yogyakarta pada 7 Agustus, hingga Surabaya pada 10 Agustus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement