Sejauh ini, menurut dia, tinggal Trans TV yang masih banyak menghadirkan talenta yang lemah gemulai. Sedangkan lembaga penyiaran lainnya sudah mulai bagus.
“Ini juga menjadi PR juga. Tapi sebenarnya kita sudah melakukan pembinaan kepada TV tersebut. Buktinya banyak kok tv-tv yang tadinya begitu sudah berkurang, tinggal ini Tranvs TV yang memang masih terus kita bina, terus kita klarifikasi, kita panggil,” kata dia.
Tayangan yang menampilkan unsur LGBT ini, menurut dia, memang membuat banyak masyarakat risau. Karena itu, dia pun heran dengan lembaga penyiaran yang masih menampilkan talenta yang lemah gemulai tersebut.
“Banyak kok talent, kenapa sih yang dipanggil si A misalnya, kemudian ada lagi pelatih senam yang lagi viral di Brownis itu. Kenapa harus mereka yang dipanggil,” jelas Aliyah.
“Karena mereka punya komunitas-komunitas tersebut. Nah ini juga meresahkan masyarakat. Ini KPI sudah melakukan teguran,” jelasnya.