Senin 15 Sep 2025 12:26 WIB

Asosiasi Pesantren Tolak Baki MBG yang Produksinya Gunakan Minyak Babi

Baki MBG yang terpapar minyak babi tidak bisa diterima di pesantren.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Huruf China di tutup nampan MBG
Foto: Mg159
Huruf China di tutup nampan MBG

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan organisasi pelajar Islam lainnya menemukan dan menduga baki atau food tray yang diproduksi di China terpapar minyak babi saat proses pembuatannya. Sehubungan dengan temuan IPNU di China, food tray untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diimpor dari China diragukan kehalalannya.  

Badan Gizi Nasional (BGN) meminta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk mengecek langsung ke China soal isu food tray untuk MBG terpapar minyak babi. Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta memastikan program MBG tidak menggunakan produk barang gunaan yang tidak memenuhi standar halal.

Baca Juga

Menanggapi isu tersebut, Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI) Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki menegaskan bahwa pihaknya menolak food tray untuk MBG yang proses produksinya menggunakan minyak babi.

"Kami dari asosiasi pesantren NU atau RMI NU dengan ini menyatakan bahwa kami menolak adanya food tray untuk MBG yang proses produksi menggunakan minyak babi," kata Kiai Kiki kepada Republika, Senin (15/9/2025).

Kiai Kiki menegaskan bahwa food tray yang terpapar minyak babi saat proses pembuatannya tidak bisa diterima di pesantren. Para peserta didik di pesantren yang menerima program MBG tidak bisa menerima food tray yang terpapar minyak babi saat proses pembuatannya.

"Untuk itu kami minta pemerintah menghentikan adanya pengadaan food tray yang impor, yang produksinya menggunakan minyak babi," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement