Pertemuan Ustadz Hanan Attaki dengan sang istri, Haneen Akira, pun terjadi di kampus tersebut. Mereka memutuskan menikah saat masih sama-sama menempuh pendidikan di Al Azhar.
Ia akhirnya menyelesaikan kuliahnya pada 2004 dan mendapat gelar Lc (License). Setahun setelahnya, ia terpilih sebagai qori terbaik Fajar TV, Kairo, serta mengisi acara tilawah di channel tersebut dan Iqro TV.
Pria berusia 42 tahun ini pun kembali ke Indonesia usai menyelesaikan pendidikannnya. Selama tinggal di Bandung, ia bekerja sebagai pengajar SQT Habi burrahman dan Jendela Hati, serta menjadi direktur Rumah Quran Salman ITB.
Pada 2015, ia pun mendirikan Gerakan Pemuda Hijrah dan menjadi salurah dakwahnya. Adapun salah satu kesibukan lainnya selama di Bandung adalah mengisi kajian di Masjid Trans Studio Bandung.
Perjalanan Ustadz Hanan Attaki dalam berdakwah pun berlanjut hingga saat ini. Setelah dibaiat bergabung dengan NU, ia menyebut momen ini merupakan yang terbaik selama hidupnya.
"Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu saya melahirkan saya, karena bagi seorang mukmin dia dilahirkan dua kali. Yang pertama, dilahirkan jasadnya oleh orang tua biologisnya, dan yang kedua dilahirkan ruhiyahnya oleh gurunya atau mursyidnya,” ucap dia seperti ditayangkan kanal Youtube PonpesgasekTV, Kamis (11/5/2023).
View this post on Instagram