REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan, Pasukan Penjajah Israel telah melakukan 80 pelanggaran sejak berlakunya gencatan senjata pada 10 Oktober 2025, lewat sebuah pernyataan di Telegram yang dilansir Al Jazeera, Senin (20/10/2025).
Rangkaian serangan Israel tersebut menewaskan 97 orang dan melukai 230 lainnya. Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut tindakan tersebut sebagai "pelanggaran yang mencolok dan jelas terhadap keputusan gencatan senjata dan aturan hukum humaniter internasional".
Pelanggaran ini telah dipantau di semua kegubernuran di Gaza tanpa terkecuali, tambah kantor tersebut.
Sementara itu, banyak warga Palestina di Gaza khawatir perang akan kembali terjadi setelah serangan udara Israel di wilayah kantong yang hancur tersebut sepanjang Ahad kemarin menewaskan puluhan orang.
Abdullah AbuHasanin (29 tahun), dari kamp al-Bureij di Gaza tengah, yang menjadi target Israel, menyatakan, "Situasinya seolah-olah perang telah kembali lagi." "Kami berharap kesepakatan itu akan tercapai, tetapi pendudukan tidak menghormati apa pun – bukan kesepakatan, bukan apa pun," kata dia.
Hasanin mengatakan, ia bergegas ke lokasi pengeboman untuk memberi bantuan. Dia mengungkapkan, pemandangan di lokasi pengeboman tak terlukiskan. "Darah telah kembali lagi".
Lihat postingan ini di Instagram