Ahad 23 Apr 2023 12:00 WIB

Kisah Prajurit Terakhir Ottoman yang Menjaga Masjid Al Aqsa

Kopral Hasan mengorbankan kebebasannya selama 65 tahun mempertahankan Al Aqsa.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Kopral Hasan Al Aghdarli mengabdikan lebih dari enam dekade hidupnya menjaga Al Aqsa. Ia adalah prajurit terakhir Utsmaniyah (Ottoman) yang menjaga Al Aqsa. Kisah Prajurit Terakhir Ottoman yang Menjaga Masjid Al Aqsa
Foto:

Ketika dia melihat seorang lelaki yang sangat tua di halaman masjid, wartawan itu menghampiri dan bertukar salam dengannya. Dia bertanya siapa dia dan heran dengan jawabannya.

"Saya Kopral Hasan dari Korps 20, Batalyon 36, Skuadron 8 tim senapan mesin berat," kata prajurit berusia 90 tahun itu.

Berbicara seperti prajurit sejati yang memberikan penjelasan tentang misinya, lelaki tua berjanggut putih panjang itu melanjutkan bercerita.

"Pasukan kami menyerbu Inggris di front Terusan Suez dalam Perang Besar. Tentara kami yang mulia dikalahkan di Terusan. Untuk mundur, itu diperlukan sekarang. Tanah pusaka nenek moyang kita akan hilang satu per satu. Dan kemudian, Inggris menekan gerbang Al Quds (Yerusalem) dan menduduki kota. Kami ditinggalkan sebagai pasukan barisan belakang di Al- Quds," kata Kopral Hasan pada Bakdaci.

Ada 53 tentara di barisan belakang yang diberitahu mereka akan diberhentikan dari tugas setelah Gencatan Senjata Mondros ditandatangani.

"Letnan kami memimpin kami. Dia berkata, singa-singa saya, negara kita berada dalam situasi yang sulit. Mereka melepaskan pasukan kita yang mulia dan memanggil saya ke Istanbul. Saya harus pergi, jika tidak, saya akan dianggap menentang. Otoritas gagal mematuhi perintah. Siapa pun dapat kembali ke tanah air jika dia mau, tetapi jika Anda mengikuti kata-kata saya, saya punya permintaan kepada Anda, Quds adalah pusaka Sultan Selim Han," ujar Kopral Hassan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement