Senin 10 Apr 2023 05:05 WIB

Baznas Mengantar Amanah untuk Korban Gempa Suriah

Bantuan korban gempa Suriah telah sampai kepihak yang berhak

Para korban gempa Suriah menerima bantuan Baznas.
Foto:

Untuk memudahkan perjalanan, melalui sambungan telepon Dr. Imdad, tim BAZNAS dibantu Dubes RI untuk Suriah, Dubes RI untuk Qatar dan Dubes RI untuk Uni Erimat Arab (UEA). Karena, penerbangan melewati rute tiga negara tersebut: Jakarta (Indonesia)-Doha (Qatar)-Sharjah (UEA)-Damaskus (Suriah). 

Hari kedua, Sabtu, 25 Maret 2023 (3 Ramadhan 1444 H), Tim Kemanusiaan BAZNAS kembali berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta. Setelah lama menunggu dengan ketidakpastian, boarding pass baru bisa dicetak dua jam menjelang keberangkatan. Akhirnya, tim pun berhasil terbang, Ahad dini hari pukul 01.25, dan mendarat di Damaskus pada 19.00 waktu setempat, setelah mengudara selama 14 jam dan transit di Doha (Qatar) dan  Sharjah (UEA).

Hari ketiga, Ahad, 26 Maret 2023 (4 Ramadhan 1444 H), tim mendarat saat azan Maghrib berkumandang, petanda berbuka puasa di hari keempat Ramadhan. Rombongan  BAZNAS disambut perwakilan KBRI Damaskus dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Suriah. Saat berada di luar bandara, tim menghadapi cuaca 7 derajat Celcius, masih transisi dari akhir musim dingin ke awal musim semi.

Sementara itu, efisiensi energi membuat Bandara Internasional Damaskus minim penerangan. Selama perjalanan ke hotel, banyak titik lokasi gelap gulita. Saat memasuki kota, rombongan melewati beberapa pos penjagaan (check point) yang dikawal tentara.

Saat tim mencari lokasi untuk rapat dengan PPI, banyak gedung "mati lampu" terkena pemadaman bergilir. Listrik menyala hanya selama 2-5 jam untuk setiap  zonasi. Di pusat-pusat perbelanjaan, hotel, restoran dan perkantoran, terlihat mesin-mesin genset yang dijadikan sarana untuk sumber penerangan.

Hari keempat, Senin, 27 Maret 2023 (5 Ramadhan 1444 H), Tim Kemanusiaan BAZNAS mengikuti rapat koordinasi persiapan penyaluran bantuan, bersama KBRI Damaskus dan PPI, yang dipimpin Dubes RI untuk Suriah, Wajid Fauzi.

Tim membahas teknis pengadaan, branding, pengepakan, penyiapan, pengiriman, hingga pembagian bantuan untuk warga terdampak gempa di dua lokasi: Aleppo dan Latakia.

Rapat yang berlangsung dari pagi hingga sore ini, menyepakati pembagian tugas untuk penyaluran bantuan ke dua kota, masing-masing terdiri atas 1000 paket dari total 2000 logistik senilai 400 juta lira atau setara 800 juta rupiah.

"Alhamdulillah, kami sangat menghargai langkah BAZNAS yang ikut membantu korban gempa Suriah," kata Dubes Wajid Fauzi seraya menyebutkan, bahwa ini melengkapi bantuan Pemerintah Indonesia yang dikoordinasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang dikirimkan pada 22 Februari 2023. 

“Kedatangan BAZNAS memperkuat upaya kita bersama dalam mengharumkan nama bangsa, dengan memberikan bantuan untuk para korban gempa," ucap Dubes Wajid yang juga menjembatani koordinasi dengan Bulan Sabit Merah Suriah.

Hari kelima, Selasa, 28 Maret 2023 (6 Ramadhan 1444 H), Koordinator Tim Kemanusiaan BAZNAS, Dr. Imdad dan Dubes RI, mengikuti rapat koordinasi persiapan penyaluran bantuan dengan Presiden Bulan Sabit Merah Suriah, Khaled Hboubati, di kantor pusat Bulan Sabit Merah Suriah, di pusat Kota Damaskus.

Tim juga membahas teknis pengadaan, branding, pengepakan, penyiapan, pengiriman, hingga pembagian bantuan untuk warga terdampak gempa di dua lokasi: Aleppo dan Latakia. Semua proses penyaluran bantuan dilakukan bersama dengan tim Bulan Sabit Merah yang ada di dua kota tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement