Kamis 30 Mar 2023 17:00 WIB

Sedekah Energi Hadirkan Listrik Tenaga Surya di Masjid Gunung Rinjani

Masjid Gunung Rinjani menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Gunung Rinjani. Di sekitar gunung tersebut terdapat masjid.
Foto: ANTARA/AHMAD_SUBAIDI
Gunung Rinjani. Di sekitar gunung tersebut terdapat masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Program Sedekah Energi menghadirkan listrik tenaga Surya di Masjid Al Ummah Al Islamiyah PP Yami di kaki Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Program Sedekah Energi itu digagas Kolaborasi Umat Islam untuk Dampak Iklim atau Muslims for Shared Actions on Climate Impact (MOSAIC) dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU).

Baca Juga

Dewan Pengarah MOSAIC Lembaga LPBI NU, Muhammad Ali Yusuf dalam keterangan tertulis di Mataram, Rabu. mengatakan panel surya berkapasitas total 4.700 WP ini merupakan sumbangsih Kolaborasi Umat Islam untuk Dampak Iklim (MOSAIC) kepada jemaah Masjid Al Ummah Al Islamiyah PP Yami yang berada di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur.

"Masjid lebih dari sebagai tempat ibadah, masjid merupakan pusat kegiatan sosial bagi masyarakat. Untuk itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya peralihan ke sumber energi terbarukan, mulai dari masjid," ujarnya.

Ia mengatakan listrik tenaga Surya ini telah berfungsi sehingga bermanfaat memenuhi berbagai kebutuhan listrik operasional masjid hingga kegiatan sosial dan ekonomi warga.

"Melalui Sedekah Energi, kami berupaya mendorong penggunaan energi yang tidak merusak lingkungan dan minim polusi sebagai salah satu solusi dari permasalahan iklim," terang Ali.

Selain itu, MOSAIC juga mendorong kolaborasi kelompok Muslim untuk muncul sebagai pemimpin yang Rahmatan lil Alamin dalam menjawab tantangan dampak iklim melalui pendekatan yang sejalan dengan nilai-nilai keislaman.

Sedekah Energi adalah salah satu program lanjutan dari Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang mulai diinisiasi pada 2021. MOSAIC merupakan kolaborasi hasil kerja sama berbagai elemen masyarakat yang terdiri dari organisasi Islam, media, hingga akademisi dan lembaga nirlaba yang berfokus pada solusi permasalahan iklim dan inovasi untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.

"Melalui MOSAIC, dan Sedekah Energi kami berharap akan semakin banyak pemimpin dan umat Islam yang peduli dan mengambil inisiatif solusi yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengatasi dampak perubahan iklim dimulai dari lingkungannya masing-masing sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim di Indonesia," kata Ali Yusuf.

Ia mengatakan inisiatif Sedekah Energi yang pertama dilaksanakan di Masjid Al Ummah Al Islamiyah PP Yami, Sembalun, Lombok Timur. Masjid ini terletak di kaki Gunung Rinjani, sehingga warga sering terkendala dengan ketersediaan air dan listrik.

"Masalah yang kami hadapi adalah kekeringan. Kemarin karena keterbatasan aliran listrik, kami kekurangan air. Untuk berwudhu saja, jamaah harus pulang ke rumah. Kami bahkan harus membeli air menggunakan truk jungkit untuk disalurkan ke masyarakat," terang Takmir Masjid di PP Yami, Muhammad Syahidul Wathan.

Panel surya yang telah terpasang memenuhi 100 persen kebutuhan listrik masjid yang menjadi pusat aktivitas ibadah dan sosial bagi lebih dari 100 jamaah. Listrik yang dihasilkan juga akan membantu penerangan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan jalan di sekitar masjid.

Selain itu, tujuh rumah warga akan mendapatkan subsidi aliran listrik dari panel surya masjid, dan pompa air yang telah terbengkalai akan kembali menyala sehingga dapat membantu pengairan kebun di sekitar masjid dan milik warga, termasuk milik komunitas perempuan tani.

Koordinator Sedekah Energi, Elok Faiqotul Mutia mengatakan selain memberikan bantuan berupa panel surya, warga juga mendapatkan pelatihan dan transfer pengetahuan secara intensif.

"Di Sembalun kami telah memberi pelatihan pemeliharaan dan pengoperasian panel surya kepada 14 warga laki-laki dan lima orang perempuan. Diharapkan 19 warga tersebut dapat mengambil peran dalam pemeliharaan mandiri, sehingga panel surya dapat berfungsi dengan baik hingga 25 tahun," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement