Kamis 16 Mar 2023 15:16 WIB

Kemenag Kuatkan Literasi Zakat kepada Masyarakat

Zakat merupakan ibadah yang menguatkan ekonomi masyarakat.

Direktur Pemberdayaan dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor, menyampaikan auditor syariah tersertifikasi akan memastikan pengelolaan zakat sesuai dengan kepatuhan syariah. Hal itu disampaikan Tarmizi dalam Laporan Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Audit Syariah Bagi Penyelenggara Fungsi Zakat di Kementerian Agama yang di Hotel Mercure, Kemayoran, Rabu (15/3/2023)
Foto: Dok Kemenag
Direktur Pemberdayaan dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor, menyampaikan auditor syariah tersertifikasi akan memastikan pengelolaan zakat sesuai dengan kepatuhan syariah. Hal itu disampaikan Tarmizi dalam Laporan Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Audit Syariah Bagi Penyelenggara Fungsi Zakat di Kementerian Agama yang di Hotel Mercure, Kemayoran, Rabu (15/3/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tengah gencar-gencarnya menggerakkan gerakan zakat dan wakaf, sebagai salah satu pilar pertumbuhan sekaligus ketahanan ekonomi umat dan daerah.

Sejalan dengan gerakan tersebut, pemerintah dalam hal ini Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, semakin intens memberikan literasi sekaligus edukasi kepada masyarakat, tentang penting dan manfaat lebih zakat-wakaf, bagi kesejahteraan bangsa dan negara.

Baca Juga

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Tarmizi Tohor menyebut berbagai cara yang efektif, salah satunya mengganteng mahasiswa dari berbagai universitas se-Indonesia sebagai speaker sekaligus influancer literasi sekaligus eduksi zakat dan wakaf, saat ini tengah dilakukan.

“Contohnya, kami menggandeng Universitas Islam Negeri K.H Achmad Shidiq Jember melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam prodi Manajemen Zakat Wakaf, menggelar kuliah Umum bagi mahasiswa bertemakan Mendongkrak Animo Masyarakat Dengan Literasi Zakat Wakaf,” kata Tarmizi Tohor di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Acara turut dihadiri oleh Rektor Prof. Dr. Babun Suharto dan Dekan FEBI Dr.Khamdan, lanjut Tarmizi Tohor, ternyata di ikuti sangat antusias seluruh civitas akademik kampus dan mahasiswa prodi Manajemen Zakat Wakaf.  

Dalam paparannya, putera asli Kabupaten Meranti ini menyampaikan bahwasanya zakat wakaf di Indonesia, telah menjadi rujukan dunia Islam melalui survei World Giving Index 2022.

Dalam survei tersebut, Tarmizi menyebut Indonesia dikenal sebagai negara dermawan yang memiliki tanah wakaf terluas, lembaga amil dan  nazhir terbanyak, sehingga harus diimbangi dengan kompetensi sumber daya manusia khususnya Amil dan Nazhir, agar tata kelola zakat dan wakaf semakin profesional, transparan dan akuntable.

"Adanya prodi Manajemen Zakat Wakaf di UIN KHAS Jember, sejatinya menjadi langkah strategis untuk menyiapkan SDM pengelolaan zakat wakaf di Indonesia,” tutur Tarmizi Tohor.

Tarmizi menyebutkan ada 5 langkah strategis kolaborasi mahasiswa Manajemen Zakat Wakaf bersama Kementerian Agama, untuk membentuk SDM pengelola zakat wakaf yang prima.

Pertama, perlunya sertifikasi amil dan nazhir bagi mahasiswa sebagai bekal pendamping ijazah ketika wisuda, lalu di dilanjutkan dengan pendirian laboratorium zakat wakaf sebagai praktikum mahasiswa.

Langkah ketiga, menciptakan harmonisasi yang baik dalam kolaborasi kampus dengan BAZNAS, LAZ, BWI dan Nazhir diprogram magang kampus, sehingga terciptanya korelasi teori dan praktik. 

Keempat, disediakan atau tersedia lokasi kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa di lokasi pemberdayaan zakat, kampung zakat dan program wakaf produktif. 

“Dan kelima, mahasiswa bisa berkontribusi sebagai pendamping proses sertifikasi tanah wakaf bagi sebagai pengamanan aset wakaf sehingga 45% tanah wakaf dapat tersertifikatkan,” jelas Tarmizi Tohor.

Rencananya, Direktorat Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama alan meningkatkan intensitas kegiatan literasi sekaligus edukasi ke mahasiswa seluruh Indonesi, agar pemahaman akan pentingnya zakat dan wakaf bagi umat.

“Kami yakin, mahasiswa sebagai speaker sekaligus influancer, mampu memberikan pemahaman penuh dan utuh terkait zakat-wakaf keseganap rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote,” pungkas Tarmizi Tohor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement