Selasa 14 Mar 2023 15:32 WIB

Menag Upayakan Penambahan Layanan Fast Track untuk Jamaah Haji Indonesia  

Layanan fast track akan memudahkan jamaah haji Indonesia

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Layanan Fast Track di Gate Road makkah Bandara Prince Mohammad Abdulaziz International Airport, Madinah (ilustrasi). Layanan fast track akan memudahkan jamaah haji Indonesia
Foto: Darmawan/MCH
Layanan Fast Track di Gate Road makkah Bandara Prince Mohammad Abdulaziz International Airport, Madinah (ilustrasi). Layanan fast track akan memudahkan jamaah haji Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 55.321 jamaah haji 2023 yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta akan mendapatkan layanan fast track atau Makkah Route. 

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut pihaknya berharap agar fasilitas ini bisa ditambah di bandara lainnya. 

Baca Juga

"Jumlah jamaah yang akan dilayani fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jamaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya," ujar dia dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (14/3/2023). 

Permintaan ini disampaikan Menag saat berkunjung ke Saudi untuk melihat persiapan pelaksanaan ibadah haji 1444 H/2023 M. Ia mendapat kesempatan bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah, Ahad (12/3/2023). 

Layanan fast track ini sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan tersebut, proses imigrasi jamaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia, sehingga jamaah tidak perlu diperiksa paspor dan visa saat tiba di Arab Saudi. 

Untuk tahun ini, jamaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung dan sebagian Jawa Barat akan menerima manfaat dari layanan tersebut. 

"Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini," ujar Menag. 

Selain membahas soal layanan Makkah Route, pertemuan kedua pihak ini juga membahas tambahan kuota jamaah haji Indonesia dan petugas. Menag Yaqut menyebut Indonesia berhasil mendapat kuota tambahan petugas. 

Terkait tambahan untuk kuota jamaah haji, dari hasil pertemuan itu disebutkan Indonesia menjadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jamaah. 

"Alhamdulillah kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga jadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jemaah," kata dia. 

Gus Men, panggilan akrabnya, menjelaskan tambahan kuota petugas akan difokuskan dalam penguatan layanan jemaah lansia. Dari 203.320 kuota haji reguler, tercatat 64 ribu lebih jamaah masuk kategori lanjut usia (lansia). 

Kemenag disebut sejak awal berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada para jamaah lansia. Karenanya, penyelenggaraan tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia. 

Dia juga menyampaikan akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas. Hal ini difokuskan pada penguatan layanan lansia. 

Terkait tambahan kuota jamaah haji, Menag berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikannya lebih awal. Sebab, dibutuhkan waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jamaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, dan penyediaan layanan.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement