Selasa 21 Oct 2025 19:58 WIB

Kampung Haji Indonesia Dinilai Sejalan dengan Semangat Wakaf Habib Bugak Aceh

Selama berabad-abad, wakaf Habib Bugak telah memberi manfaat bagi jamaah asal Aceh.

Salah satu aset Baitul Asyi Wakaf Habib Bugak dalam bentuk hotel berdekatan dengan Zamzam Tower Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Foto: Dok MCH 2023
Salah satu aset Baitul Asyi Wakaf Habib Bugak dalam bentuk hotel berdekatan dengan Zamzam Tower Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Prof Mujiburrahman mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Indonesia memperoleh izin membangun Kampung Haji di Kota Makkah, Arab Saudi, merupakan cermin diplomasi bermartabat.

"Capaian tersebut bukan hanya simbol keberhasilan diplomasi, tetapi juga cerminan kepemimpinan visioner yang berpihak pada kepentingan umat " kata Mujiburrahman di Banda Aceh, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga

Rektor UIN Ar-Raniry itu mengungkapkan, gagasan Kampung Haji Indonesia memiliki makna yang sejalan dengan sejarah panjang hubungan Aceh dan Makkah, terutama melalui warisan wakaf produktif Habib Bugak Al Asyi.

“Bagi masyarakat Aceh, berkhidmat di Tanah Suci bukan hal baru. Sejak abad ke-13 Hijriah, sudah ada putra Aceh, Habib Bugak Al Asyi, yang mewakafkan hartanya untuk membantu jamaah dan pelajar asal Aceh di Makkah. Semangat seperti inilah yang kini dilanjutkan dalam skala nasional lewat Kampung Haji Indonesia,” kata dia.

Dikenal sebagai salah satu tradisi filantropi tertua di dunia Islam, Wakaf Habib Bugak telah berabad-abad memberikan manfaat bagi jamaah Aceh yang menunaikan haji dan menuntut ilmu di Tanah Suci.

Habib Bugak, seorang saudagar Aceh yang menetap di Makkah pada 1222 Hijriah, membeli sebidang tanah di kawasan Qusyasyiah kini berada di sekitar Bab Al Fath, antara Marwah dan Masjidil Haram untuk dijadikan wakaf produktif.

Hasil pengelolaan wakaf itu setiap tahun disalurkan kepada jamaah haji asal Aceh, termasuk dalam bentuk tambahan dana sebesar 1.200 riyal Saudi (sekitar Rp4,5 juta) bagi setiap jamaah yang berangkat dari Aceh.

photo
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, MAg menyerahkan ijazah kepada wisudawan pada prosesi Rapat Senat Terbuka dalam rangka wisuda semester genap tahun akademik 2021/2022 di Auditorium Prof Ali Hasjmy Kopelma Darussalam Banda Aceh, Senin (22/8/2022). - (Dok UIN Ar-Raniry)

Wakaf tersebut kini mengelola sejumlah properti strategis, antara lain Hotel Elaf Masyair dan Ramada Hotel di kawasan Ajyad Mushafi yang hanya berjarak sekitar 250–300 meter dari Masjidil Haram. Selain itu terdapat Hotel Wakaf Habib Bugak Al Asyi di Aziziah yang dapat menampung 750 jamaah haji, serta lahan dan kantor wakaf di kawasan Aziziah dan Syaikiyah.

“Ini contoh konkret bagaimana nilai keagamaan, kedermawanan, dan kemandirian ekonomi bisa berjalan seiring. Wakaf Habib Bugak membuktikan bahwa investasi spiritual umat bisa melahirkan manfaat lintas generasi,” kata Mujiburrahman.

Dia mengajak kolaborasi lintas sektor demi terwujudnya Kampung Haji Indonesia yang ditargetkan rampung pada tahun 2028.“Kalau kita bersatu, bersinergi, dan bekerja dengan hati, maka setiap langkah bangsa ini akan bermakna, bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi dunia Islam,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement