Malcolm X dikenang sebagai seorang tokoh kulit hitam Amerika Serikat (AS). Namanya kerap disejajarkan dengan para legenda perjuangan hak-hak sipil sebelum dan sezamannya, semisal Ella Baker, Marthin Luther King Jr, atau Frederick Douglass.
Tokoh yang lahir di Nebraska pada 19 Mei 1925 itu juga masyhur sebagai seorang Muslim Amerika yang bangga akan agamanya. Sejak memeluk Islam serta menunaikan haji, dia mengganti namanya menjadi El Hajj Malik el-Shabazz.
Malcolm X merupakan orang Afro-Amerika yang sepanjang hayatnya berjuang untuk kesetaraan hak rasial. Dia lahir dengan nama Malcolm Little. Anak ketujuh dari 11 bersaudara ini tumbuh di lingkungan kelas bawah yang menderita akibat rasisme. Orang tuanya, Earl Little dan Louise Helen Norton Little, merupakan mantan aktivis Asosiasi Perbaikan Hidup Universal Kaum Negro (UNIA).
Dari mereka, Malcolm dan saudara-saudaranya diajarkan untuk tidak pernah merasa rendah diri dengan identitas rasialnya.
Malcolm hidup di tengah kondisi Amerika Serikat yang terbelah antara warga kulit putih dan kulit hitam. Supremasi kulit putih mengakibatkan warga kulit hitam di sana mengalami diskriminasi hebat yang membuat warga kulit hitam membuat gerakan perlawanan melawan arogansi dan sok kuasa warga kulit putih pada waktu itu.
Namun kini, keterbelahan itu sudah sangat berkurang. Perjuangan Malcolm yang mengorbankan nyawa, membuahkan hasil saat ini warga dari berbagai ras di Amerika Serikat dapat tampil dalam berbagai bidang.
Warga kulit hitam dan mereka yang berasal dari keluarga imigran dapat tampil menjadi politisi dan menduduki jabatan-jabatan strategis.