Selasa 04 Nov 2025 12:54 WIB

UNISNU Jepara dan Al Musthafa Internasional University Iran Perkuat Poros Islam Moderat

Kedua lembaga sepakat menjalin kemitraan.

Acara bertajuk “Nurturing Moderate Islam Value and Promoting an Intellectual Culture” yang digelar di Gedung Pascasarjana UNISNU Jepara.
Foto: Dok Istimewa
Acara bertajuk “Nurturing Moderate Islam Value and Promoting an Intellectual Culture” yang digelar di Gedung Pascasarjana UNISNU Jepara.

REPUBLIKA.CO.ID,  JEPARA — Suasana hangat mewarnai ruang Rektorat Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara pada Senin (3/11/2025).

Pertemuan pimpinan UNISNU dan delegasi Al Musthafa International University (MIU) Iran menjadi langkah penting dalam memperkuat jejaring akademik dan meneguhkan komitmen bersama menanamkan nilai-nilai Islam wasathiyah (moderat) di dunia pendidikan.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Pertemuan tersebut berlangsung dalam acara bertajuk “Nurturing Moderate Islam Value and Promoting an Intellectual Culture” yang digelar di Gedung Pascasarjana UNISNU Jepara.

Kegiatan ini menghadirkan dua tokoh utama: Prof Abdul Djamil, Rektor UNISNU Jepara, dan Prof Ali Abbasi, Rektor Al Musthafa International University, Iran.

Dalam sambutannya, Prof. Abdul Djamil mengingat kembali hubungan panjang antara dunia akademik Indonesia dan Iran.

“Saya pernah berkunjung ke Iran di masa kepemimpinan Syeikh A`rafi, dan sambutan yang kami terima sangat baik. Saat itu saya datang bersama Amin Rais dan Muhajir Effendi,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih luas antarperguruan tinggi Islam di Indonesia dan Iran.

“Saya berharap sinergi ini tidak hanya di Jepara, tapi juga menjalar ke kampus lain di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Rektor UNISNU juga mengapresiasi kiprah Ustadz Miqdad Turkan (Pengasuh Pesantren Darut Taqrib Jepara), tokoh yang selama ini aktif menjembatani kerja sama antara lembaga Iran dan Nahdlatul Ulama.

Dalam suasana penuh keakraban, Prof Djamil mengenang pengalamannya sebagai Dirjen Haji yang bersentuhan langsung dengan jamaah dari berbagai negara.

“Saya suka dengan jamaah Iran. Mereka ramah dan tinggi-tinggi, jadi ketika kami berziarah, kami bisa aman di belakang mereka,” ujarnya disambut tawa hadirin.

Sementara itu, Rektor Al Musthafa International University, Prof Ali Abbasi, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari UNISNU Jepara.

“Kami sangat menghormati umat Islam Indonesia. Saat berhaji, kami melihat jamaah Indonesia rapi dan tenang. Kini kami merasakan keramahan yang sama di Jepara,” ujarnya.

Kegiatan resmi dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan serah terima cendera mata antara kedua rektor.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan Iran, dan Yalal Wathon—simbol persaudaraan lintas bangsa dalam bingkai keislaman dan kebangsaan.

Dalam sesi kuliah umum, Prof Ali Abbasi memaparkan tema besar kegiatan, yakni pentingnya menghidupkan kembali semangat Islam moderat di tengah tantangan global.

“Islam yang sejati pasti moderat, sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an. Nabi adalah saksi bagi umat yang moderat,” ujarnya.

Dia menegaskan, seluruh hukum Islam berdiri di atas prinsip keadilan dan kemaslahatan.

“Sebagian hukum mungkin tampak keras bagi akal, seperti qishash, padahal itu bentuk keadilan agar masyarakat merasa aman,” jelasnya.

Prof Abbasi juga menyoroti penghormatan Islam terhadap perempuan.

“Pada masa jahiliyah, bayi perempuan dikubur hidup-hidup. Islam datang membawa kehidupan yang baik—hayatan thayyibah—dan memuliakan perempuan. Laki-laki dan perempuan yang beramal saleh memiliki kedudukan yang sama di sisi Allah,” ungkapnya.

Dalam penutupan acara, Prof Abdul Djamil menegaskan bahwa kerja sama akademik antara UNISNU dan Al Musthafa bukan sekadar seremoni, tetapi manifestasi nyata semangat kolaborasi untuk meneguhkan Islam rahmatan lil ‘alamin.

“Indonesia terdiri dari berbagai suku dan agama. Kerukunan tetap terjaga karena Pancasila menjadi dasar yang hidup,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan pentingnya dialog lintas mazhab dan budaya untuk memperkuat persaudaraan umat.

“Dari Jepara hingga Qom, dari Indonesia hingga Iran, Islam harus tampil sebagai rahmat bagi semesta,” ujarnya.

Pertemuan antara UNISNU Jepara dan Universitas Internasional Al Musthafa Iran menegaskan bahwa ilmu, toleransi, dan kolaborasi adalah tiga pilar utama Islam moderat.

Dari ruang kuliah hingga jantung peradaban, kedua lembaga ini sepakat: Islam adalah rahmat, ilmu adalah jalan, dan kerja sama adalah kunci kemaslahatan umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement