Selasa 13 Dec 2022 05:41 WIB

Lembaga Falakiyah NU Tegaskan Kembali Posisi Hilal dan Waktu Subuh

Menegaskan kembali Subuh dimulai ketika matahari berada di ketinggian -20 derajat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Lembaga Falakiyah NU Tegaskan Kembali Posisi Hilal dan Waktu Subuh
Foto:

"Hasil yang ditemukan adalah memang angka pasnya itu 19 koma sekian. Artinya, Subuh itu ketika matahari di bawah ufuk itu angkanya 19 koma sekian. Maka dibulatkan menjadi -20 derajat," jelas Kiai Sirril.

Dia menambahkan, LF PBNU mengambil data analisisnya itu dari beberapa jalur. Menurut dia, jalur yang diambil ini kalau dari fiqhiyyah sesuai dengan riwayat hadits yang ada, kemudian memperhatikan pendapat para ulama.  

"Ini ada tiga pendapat, pendapat jumhur ulama, pendapat Al-Ghazali, dan ketiga pendapat lainnya yang dinilai kurang dipilih," ujar Kiai Sirril.

Menurut dia, LF PBNU mengambil pendapat jumhur ulama yang menyatakan waktu Subuh itu ketika masih gelap. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Aisyah.  “Dari Aisyah ra. bahwasanya Rasulullah saw. melaksanakan shalat Shubuh di waktu yang masih gelap, sehingga wanita-wanita yang beriman berlalu pergi tidak ada yang dapat mengenalinya, atau sebagian mereka tidak bisa mengetahui sebagian yang lain.” (HR Al-Bukhari)

"Kita mengambil jalur yang dari Jumhur, kemudian dilakukan peneletian di berbagai tempat, di Jawa maupun di Luar Jawa, dan segera dilakukan olah citra. Kurva-kurvanya itu menunjukkan posisi matahari di bawah ufuk, menjelang -20. Jadi kemudian dibulatkan -20," jelas Kiai Sirril.

"Jadi ini sebenarnya sudah dihasilkan melalui penelitian yg intensif dan juga kajian fiqhiyyah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement