Ahad 30 Mar 2025 20:05 WIB

Idul Fitri, PBNU Imbau Umat tidak Pamer Kemewahan

Umat diimbau memperbanyak mengucapkan takbir.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Bayangan umat muslim berjalan keluar area Lapangan Gasibu usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (2/5/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Shalat Idul Fitri di Lapangan Gasibu setelah dua tahun ditutup karena pandemi Covid-19. Ilustrasi masjid. Ilustrasi muslim.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Bayangan umat muslim berjalan keluar area Lapangan Gasibu usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (2/5/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Shalat Idul Fitri di Lapangan Gasibu setelah dua tahun ditutup karena pandemi Covid-19. Ilustrasi masjid. Ilustrasi muslim.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam di Indonesia akan merayakan lebaran Idul Fitri 1446 H/ 2025 M pada Senin (31/3/2025) besok. Dalam. merayakan hari besar Islam ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Fahrur Rozi atau yang akrab dipanggil Gus Fahrur mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar tidak memamerkan kemewahan. 

"Tidak perlu pamer kemewahan, cukup memakai pakaian yang bersih dan rapi saat berhari raya," ujar Gus Fahrur saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (30/3/2025). 

Baca Juga

Sebelum berhari raya, dia pun mengimbau kepada setiap muslim yang mampu mengeluarkan zakat fitrah bagi dirinya dan keluarganya agar berbagi kebahagian dengan sesama di hari raya Idul Fitri. 

"Ajari anak-anak kita doa zakat fitrah dan menyerahkan zakat kepada Amil Zakat atau keluarga tetangga yang kurang mampu," ucap Gus Fahrur. 

Pada saat hari lebaran besok, lanjut dia, hendaknya di pagi hari mandi dulu sebelum keluar rumah untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri, dan dianjurkan makan lebih dahulu sebelum keluar pada hari raya Idul Fitri. 

"Perbanyaklah mengucap takbir “Allahu Akbar” pada hari raya Idul Fitri, dan saling mengucapkan selamat hari raya," kata dia. 

Selain itu, kata dia, umat Islam juga dianjurkan untuk berhias diri pada  hari raya Idul Fitri, memperbanyak silaturahmi dengan sanak saudara dan saling memaafkan, bersedekah kepada sanak saudara dan tetangga. 

"Hindari pesta hura-hura di malam hari raya, bahkan sebaiknya memperbanyak doa dan dzikir di malam hari raya," jelas Gus Fahrur. 

Dia menambahkan, setelah sebulan penuh dilatih beribadah dengan kesabaran dan kesederhanaan di bulan puasa, hendaknya dapat dijadikan sebagai langkah berikutnya untuk tetap berperilaku baik sebagai bukti bahwa puasa kita sukses dan diterima oleh Allah SWT

"Tanda ibadah puasa kita diterima oleh Allah adalah perilaku kita yang menjadi lebih baik setelah sebulan berpuasa," kata Gus Fahrur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement