REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Raja Arab Saudi telah mengampuni enam warga negara Pakistan yang ditangkap awal tahun ini karena menghina delegasi pemerintah dari Pakistan di Masjid Nabawi di Madinah.
Pada April lalu, polisi Arab Saudi menangkap setidaknya lima orang karena melecehkan dan menghina Menteri Informasi Pakistan Marriyum Aurangzeb dan Menteri Pengendalian Narkotika Shahzain Bugti di Masjid Nabawi.
Kedua pejabat itu adalah bagian dari delegasi Pakistan yang mengunjungi Arab Saudi dalam perjalanan luar negeri pertama Perdana Menteri Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri Pakistan.
"Raja Arab Saudi Salman mengeluarkan perintah untuk mengampuni dan membebaskan enam warga negara Pakistan yang ditangkap Ramadhan lalu setelah mereka menyerang seorang wanita Pakistan dan teman-temannya dengan kata-kata ofensif di halaman Masjid Nabawi,” menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan di Saudi Press Agency seperti dilansir Middle East Monitor pada Jumat (28/10/2022).
Pengampunan itu diberikan sebagai tanggapan atas permintaan dari perdana menteri Pakistan. Arab Saudi jarang mengeluarkan grasi kerajaan dalam kasus politik dan keamanan.
Sementara itu hanya beberapa pekan sebelum insiden pada
April terjadi, mantan Perdana Menteri Imran Khan secara kontroversial dicopot dari jabatannya setelah kehilangan mosi tidak percaya pada kepemimpinannya.
Otoritas kepolisian Madinah mengatakan pada saat itu bahwa tindakan mereka yang ditangkap bertentangan dengan kesucian tempat dan berdampak pada keselamatan pengunjung dan jamaah. Ekspatriat yang ditangkap itu diduga sebagai pendukung Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Khan.
Khan membantah terlibat dalam insiden itu. Dia mengatakan bahwa itu adalah reaksi terhadap keadaan di sekitar pemecatannya dari jabatannya.
“Kami tidak meminta orang-orang untuk keluar, masyarakat sendiri yang keluar untuk memprotes karena mereka sakit dan marah. Sekelompok penjahat telah dipaksakan di Pakistan, oleh karena itu apa yang terjadi di Masjid Nabawi adalah akibat dari perbuatan mereka," katanya.