REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahd bin Abdulrahman Al-Jalajel menggarisbawahi komitmen Kerajaan untuk memastikan pengalaman haji yang aman dan sehat selama sesi menteri di Konferensi Haji Kelima di Jeddah pada Selasa (11/11/2025).
Berbicara dalam panel berjudul “Dari Visi ke Realitas: Integrasi Layanan Selama Musim Haji,” Al-Jalajel menyoroti kerja sama Kementerian Kesehatan dengan instansi pemerintah untuk melindungi kesehatan jamaah haji, dari keberangkatan hingga kepulangan mereka.
Ia mengatakan, inisiatif Kementerian Kesehatan sejalan dengan Program Transformasi Sektor Kesehatan dan Visi 2030. Keduanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan keamanan layanan bagi jamaah haji.
Al-Jalajel menekankan bahwa langkah-langkah pencegahan tetap menjadi pilar utama strategi kesehatan haji, termasuk persyaratan kebugaran kesehatan untuk penerbitan visa guna memastikan jamaah dalam kondisi sehat secara medis.
Ia juga mencatat tinjauan tahunan persyaratan vaksinasi berdasarkan risiko kesehatan global dan upaya bersama untuk mengurangi tantangan terkait panas selama haji.
Al-Jalajel menyoroti semakin besarnya peran teknologi canggih seperti analisis spasial dan data waktu nyata, dalam memperkuat kesiapsiagaan dan mengelola potensi ancaman kesehatan.
Ia juga mengunjungi pameran di Konferensi dan Pameran Haji, termasuk pameran milik Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan dan Perumahan, Kementerian Dalam Negeri, Otoritas Kesehatan Masyarakat (Weqaya), Perusahaan Induk Kesehatan, dan Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi.




