REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengungkapkan, belakangan ini dia sibuk mengikuti agenda kegiatan di Muhammadiyah, sehingga ada temannya yang menyatakan dirinya 'Jarum Super' (Jarang di Rumah, Suka Pergi), namun dia mengatakan itu bukan merek rokok, karena di Muhammadiyah tidak boleh merokok.
"Di Muhammadiyah tidak boleh merokok, kalau ada yang merokok itu melanggar Majelis Tarjih," kata Mu'ti dalam kesempatan Tabligh Akbar Hari Bermuhammadiyah Silaturrahim Pra Muktamar, Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta, pada Selasa (18/10/2022).
Adapun Majelis Tarjih merupakan lembaga ijtihad jama’i (organisatoris) di lingkungan Muhammadiyah yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetisi ushuliyyah dan ilmiah dalam bidangnya masing-masing.
Mu'ti mengungkapkan, dirinya begitu menikmati dalam bermuhammadiyah, karena dari serangkaian acara, semuanya bermanfaat. Saat ini dia lebih banyak mengikuti kegiatan, sebelum digelar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah pada bulan depan.
"Sabtu malam saya ke Sumatra utara, Ahad pagi subuh saya berangkat ke Asahan, peresmian dua masjid dan pengajian dalam rangka gebyar muktamar. Siangnya ke Medan peletakan batu pertama pembangunan masjid. Malam sampai rumah setengah satu. Pagi harinya saya ke UIN salatiga sekaligus acara Muhammadiyah, tadi malam baru sampai rumah, dan sekarang saya di sini, besok entah di mana lagi gak tau. Tapi begitulah nikmatnya Bermuhammadiyah, sehingga ada yang mengatakan, Mas Mu'ti itu Jarum Super," ucap Mu'ti.
Mu'ti mengatakan, Muhammadiyah dari masa ke masa terus membangun banyak hal, terlebih lagi menjelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah. Hal ini menunjukkan kehadiran Muhammadiyah menggembirakan dan memajukan umat Islam.