Rabu 05 Oct 2022 01:31 WIB

Dua Orang Ditangkap Usai Insiden Penusukan di Masjid Coventry Inggris

Mereka berdua diperiksa atas dugaan pembunuhan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Borgol. Dua Orang Ditangkap Usai Insiden Penusukan di Masjid Coventry Inggris
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Borgol. Dua Orang Ditangkap Usai Insiden Penusukan di Masjid Coventry Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, CONVENTRY -- Dua pria telah ditangkap atas dugaan pembunuhan sehubungan dengan insiden penusukan di luar masjid di Inggris. Polisi West Midlands mengatakan petugas di Coventry dipanggil ke Masjid dan Institut Jamiah di persimpangan Durbar Avenue dan Queen Mary's Road tepat setelah pukul 21.00 waktu setempat pada Ahad.

Ada laporan tentang perkelahian yang melibatkan sekelompok pria. Beberapa di antara mereka bersenjatakan pisau. Di tempat kejadian, dua orang ditemukan mengalami luka tusukan, termasuk seorang pria berusia 52 tahun. Pria tersebut meninggal beberapa saat setelah ditemukan.

Baca Juga

Tak lama, seorang pria berusia 56 tahun ditangkap oleh petugas. Kemudian pada dini hari Senin, petugas menangkap seorang pria berusia 27 tahun. Mereka berdua diperiksa atas dugaan pembunuhan.

"Kami mendukung keluarga pria yang telah meninggal pada saat yang benar-benar mengerikan bagi mereka dan pikiran kami tertuju pada mereka," kata Det Supt Shaun Edwards dari Polisi West Midlands, dilansir The National, Selasa (4/10/2022).

Edwards mengatakan telah membuat sejumlah kemajuan awal yang sangat baik dalam penyelidikan. Meski begitu, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi semua orang yang terlibat dalam insiden tersebut.

“Kami tidak percaya ini terkait dengan insiden atau perselisihan lain baik di Coventry atau West Midlands dan tampaknya ini merupakan perselisihan terisolasi yang berakhir dengan tragedi,” ujarnya.

Dia menambahkan pihaknya akan bekerja dengan maksimal untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas insiden itu ke pengadilan. Petugas telah berbicara dengan warga dan tokoh masyarakat untuk memberikan jaminan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement