REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa pada Idul Adha 1443 Hijriyah ini, mengirim bantuan hewan kurban untuk masyarakat Somalia. Bersama Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Somalia, Tadamun Social Society (TASS), Dompet Dhuafa menyembelih 11 ekor sapi dan membagikan dagingnya kepada warga di pemukiman pengungsi di Baidio, Somalia.
Dalam pelaksanaannya, TASS menjalin kerja sama dengan pemimpin dan otoritas lokal untuk memilih dan mendukung keluarga yang paling membutuhkan di lokasi pendistribusian.
Executive Director TASS Abdirahman Abdirisak Abdirahman dalam keterangannya secara tertulis menyampaikan, program THK dari Dompet Dhuafa ini telah membahagiakan keluarga terdampak kekeringan serta yang berpenghasilan rendah pada saat hari raya Iduladha. THK ini telah berhasil menjangkau ratusan keluarga miskin warga pengungsian Somalia yang mereka tidak memperolehnya kecuali dengan bantuan. Dari ratusan keluarga tersebut, terhitung sebanyak 3.254 penerima manfaat mendapatkan daging kurban.
Seorang janda, Nasro Ahmed Artan (45 tahun) beserta enam anak kecilnya merupakan salah satu penerima manfaat daging kurban. Nasro mengaku senang telah menerima daging kurban. Ia menjelaskan bahwa daging kurban adalah makanan daging pertama yang didapat keluarga mudanya sejak dari delapan bulan. Mereka memakan sebagian daging tersbeut dan membuatnya sebagai Oodkac, daging yang diawetkan secara tradisional.
“Pertama, terima kasih kepada Allah, dan kemudian saya berterima kasih kepada Dompet Dhuafa dan masyarakat Indonesia. Anda adalah Saudara kami yang sebenarnya. Terima kasih untuk hadiah daging ini. Saya dan anak-anak saya merasa senang luar biasa dan daging ini datang dalam situasi di mana kami merasa membutuhkan daging. Semoga Allah merahmati saudara-saudara kita dari Indonesia,” ucapnya, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.
Nasro menceritakan, ia mengungsi karena kekeringan dari sebuah desa yang terletak 50 kilometer di utara Baidoa. Sebelum kekeringan, keluarga mudanya memiliki ladang gandum dan jagung serta 50 ekor kambing dan 10 ekor sapi. Namun, kekeringan tidak menyisakan satu pun dan membunuh semua sumber pendapatannya sehingga keluarganya masuk ke dalam kemiskinan.
Untuk menjamin kelangsungan hidup keluarganya, Nasro harus berjalan selama lima hari menggunakan gerobak keledai dengan menggendong anak-anaknya di punggungnya. Hal tersebut dilakukannya semata untuk mencari bantuan dan perlindungan dari kekeringan dan kelaparan yang mengancam.
Setibanya di pemukiman pengungsi, Nasro harus membangun tempat penampungan sementara dari bahan-bahan seperti kartun dan kantong plastik. Sayangnya, karena banyaknya orang yang mengungsi akibat kekeringan, tidak ada cukup bantuan untuk orang-orang yang terkena dampak kekeringan yang hidup dengan satu kali makan per hari. Terkadang, mereka pergi selama beberapa hari tanpa makan.
“Kami kadang-kadang tidak punya apa-apa untuk dimakan dan anak-anak menangis berjam-jam, tetapi saya tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada mereka,” ucap Nasro.
Di samping itu, Ketua THK Dian Mulyadi menerangkan, tahun ini Dompet Dhuafa telah berhasil mendistribusikan sebanyak 29.288 hewan kurban setara domba-kambing (doka). Hewan dan daging kurban tersebut sampai di tangan para penerima manfaat yang tersebar di 30 provinsi di dalam negeri dan di 9 negara lainnya termasuk Somalia.
“Somalia menjadi salah satu target distribusi kami sebab negara ini memiliki komunitas muslim cukup tinggi namun mengalami krisis pangan dan kemanusiaan yang tinggi pula,” kata Dian.
Secara menyeluruh, total penerima manfaat program THK 2022 ini yang tercatat adalah sebanyak 1.982.400 jiwa.