REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebuah video yang memperlihatkan seorang jurnalis Israel menyiarkan cuplikan video dari Makkah viral di dunia maya. Dalam video tersebut jurnalis yang diketahui bernama Gil Tamari itu berkendara di sekitar kota Makkah sembari menjelaskan pemandangan di sejumlah tempat suci di kota tersebut.
Tamari juga melakukan swafoto di gunung Arafah. Aksi Tamari tersebut mendapat kecaman dari warganet. Para pengguna internet ramai-ramai mencamtumkan tagar 'Yahudi di Haram (tempat suci)' di berbagai sosial media yang mereka miliki.
“Orang-orang mulia Makkah dan ulama besar seperti (ulama Islam yang ditahan) Musa al-Sharif berada di penjara Saudi, tetapi seorang Yahudi Zionis berkeliaran di Makkah,” cicit salah satu warganet yang dikutip dari Middle East Eye, Rabu (20/7/2022).
מכה היא העיר הכי קדושה לאיסלאם ומוקפת בכניסתה במצלמות משוכללות כדי למנוע כניסה למי שאינו מוסלמי. גיל תמרי היה לכתב הישראלי הראשון שהצליח להיכנס ולצאת למסע בעיר. ומה קרה כשחשדו בו? הכתבה המלאה - הערב במהדורה המרכזית@tamarygil pic.twitter.com/BzYKXP06P0
— חדשות 13 (@newsisrael13) July 18, 2022
Tidak hanya itu, aksi Tamari tersebut juga dikecam oleh mereka yang pro-Israel, termasuk blogger Arab Saudi Mohammed Saud, yang telah mengunjungi Israel dan mendukung normalisasi antara Tel Aviv dan negara-negara Arab. "Teman-teman terkasih di Israel, salah satu reporter Anda memasuki kota suci Muslim Makkah dan merekam tanpa rasa malu,” kata Saud.
“Itu seperti saya memasuki sinagoga dan membaca Taurat. Channel 13 memalukan. Anda seharusnya malu tidak menghormati Islam seperti itu,” tambahnya.
Beberapa orang Israel juga mengkritik Tamari dan menyebut perilaku Tamari tersebut menjijikkan. Mereka juga meminta Israel menyerahkannya kepada pihak berwenang Arab Saudi.
Tamari dinilai melanggar aturan larangan masuk bagi non-Muslim ke Kota Makkah dan situs penting lainnya dalam Islam. Seseorang yang melanggar aturan tersebut bisa dikenakan hukuman denda atau deportasi.
Tamari termasuk di antara tiga wartawan Israel yang diizinkan masuk ke Arab Saudi untuk meliput konferensi regional pekan lalu yang dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Channel 13 menyampaikan permintaan maaf jika ada yang tersinggung dengan video tersebut.
Channel 13 menyebut kunjungan Tamari ke Makkah adalah pencapaian jurnalistik yang penting, yang tidak dimaksudkan untuk menyinggung umat Islam. “Kami mohon maaf jika ada yang tersinggung. Untuk memperjelas: rasa ingin tahu jurnalistik adalah jiwa dari profesi jurnalis. Prinsip-prinsip jurnalisme berakar dalam menjangkau lokasi mana pun dan mendokumentasikan peristiwa secara langsung," tulis mereka dalam pernyataannya.
Tamari juga telah meminta maaf di media sosialnya dan menyatakan tujuan dari video tersebut adalah menunjukkan keindahan dan pentingnya Makkah. “Keingintahuan adalah jantung dan pusat jurnalisme, dan jenis pertemuan jurnalistik tangan pertama inilah yang membedakan jurnalisme yang baik dari jurnalisme yang hebat,” ucapnya.