REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Saluran televisi Channel 13 melayangkan permintaan maaf lantaran reporternya memasuki kota suci Makkah untuk mengunjungi situs-situs keagamaan yang hanya diperuntukkan bagi umat Islam. Pemerintah Israel mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Channel 13.
Editor berita dunia di Channel 13, Gil Tamari, mengambil video dirinya menyeberang ke kota suci Makkah dan menunjuk ke Masjidil Haram seperti yang terlihat dalam rekaman yang dibagikan oleh jaringannya. Rekaman itu memicu kemarahan di kalangan pengguna media sosial karena non-Muslim secara tradisional dilarang memasuki Makkah dan Madinah, sebagaimana tertuang dalam ayat-ayat Alquran.
Gil Tamari dan Channel 13 mengeluarkan permintaan maaf karena telah menyinggung umat Islam, tetapi tetap pada keputusan membela laporannya untuk memasuki situs tersebut.
“Pejabat Israel mengatakan mereka puas dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Tamari dan Channel 13,” kata sumber yang dekat dengan pemerintah Israel mengatakan kepada The Times of Israel, dilansir dari Al Araby, Jumat (22/7/2022).
Namun, sumber tersebut menolak mengatakan apakah pejabat pemerintah terlibat dalam penulisan pernyataan permintaan maaf tersebut. Pekan lalu, beberapa jurnalis Israel melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk meliput tur Timur Tengah Presiden AS Joe Biden.
Menjelang penerbangan presiden ke kerajaan, Arab Saudi mengumumkan akan membuka wilayah udaranya untuk pesawat Israel, sebuah langkah yang secara luas dianggap sebagai langkah menuju normalisasi.
Palestina dan sekutu mereka telah mengutuk perjanjian normalisasi yang sudah ditengahi antara Israel dan UEA, Bahrain, dan Maroko, mengingat penganiayaan Israel yang terus berlanjut terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung. The New Arab telah menghubungi kementerian luar negeri Saudi untuk memberikan komentar terkait hal ini.