REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) memberikan pidato utama dalam Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN 2022 yang digelar secara daring dan luring pada Rabu (20/7/2022). JK dalam pidatonya menyampaikan ingin meningkatkan ukhuwah islamiyah di kawasan Asean.
JK mengatakan, pertemuan ini sungguh pertemuan yang sangat penting untuk semuanya. Juga sangat penting untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan meningkatkan dakwah Islam.
Ia mengingatkan, sesungguhnya yang memakmurkan masjid hanya orang-orang yang beriman kepada Allah, melaksanakan sholat dan zakat, serta tidak takut kecuali kepada Allah SWT. Dalam hadis Imam Bukhari dikatakan bahwa siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan semacam rumahnya di surga.
"Siapa yang memakmurkan masjid? Yang membangun masjid, mengurus masjid dan berjamaah di masjid, maka semuanya itu mempunyai bagian dalam memakmurkan masjid," kata JK dalam pidatonya di Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN 2022, Rabu (20/7/2022).
Mantan Wakil Presiden Indonesia ini juga menyampaikan data yang sangat penting. Ia menerangkan bahwa penduduk dunia tahun 2022 jumlahnya sekitar delapan miliar orang. Penduduk dunia yang beragama Islam sekitar 1,9 miliar, artinya hampir 20 persen penduduk Islam di dunia. Islam adalah agama nomor dua terbesar setelah kristen yakni protestan dan katolik.
Sementara, penduduk Asean jumlahnya sekitar 661 juta. Di antaranya yang beragama Islam sekitar 272 juta orang, artinya penduduk Islam di Asean ada sekitar 41 persen. Penduduk Islam di Asean jumlahnya sekitar 14,5 persen dari penduduk Islam di dunia.
"Kemudian berapa masjid di dunia ini, masjid di dunia ini (jumlahnya sekitar) 3,6 juta, masjid dan surau di Asean kurang lebih 20 persen dari yang ada di dunia ini, artinya kita di Asean ini tiap 300 orang itu punya satu masjid atau surau," ujar JK.
JK mengatakan, masjid dan surau atau mushola di Indonesia, jumlahnya sekitar 900 ribu. Masjid dan surau trennya bertambah terus setiap tahunnya.
JK menegaskan, data-data inilah yang menjadi alasan penting bagi semuanya untuk menjaga kebersamaan di kawasan Asean ini. Karena komunitas Islam di Asean sangat besar. Walau sebagian besar umat Islam ada di tiga negara Asean, yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Sementara, umat Islam jadi minoritas di Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar.
"Namun demikian perlu kita menjaga atau mengatur kesatuan komunitas (Muslim) kita yang longgar, tidak dalam bentuk asosiasi ada ketuanya, tapi dalam bentuk kerjasama saling membantu, saling tukar pengalaman, saling belajar, tentu kita membantu umat Islam dari negara-negara yang minoritas, sehingga terjadi suatu hubungan keagamaan yang penting di Asean ini," ujar JK.