REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kecaman dari Dunia Islam atas komentar pejabat partai sayap kanan Narendra Modi yang menghina Nabi Muhammad terus mengalir deras. Pada Selasa (7/6/2022), Malaysia, Turki, Libya, dan Irak bergabung mengutuk pernyataan kontroversial juru bicara partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma.
Malaysia dan Irak memanggil duta besar India untuk mengajukan protes. Juru bicara partai yang berkuasa di Turki mengutuk komentar itu dengan mengatakan pendapat Sharma bukan hanya ditujukan kepada Muslim di India, tetapi juga kepada umat Islam di seluruh dunia.
"Kami mengharapkan Pemerintah India mengambil tindakan yang diperlukan dalam menghadapi meningkatnya islamofobia dan memperkuat kebebasan beragama umat Islam," kata juru bicara partai Turki, dilansir dari Times of India, Rabu (8/6/2022).
Malaysia meminta India bekerja sama dalam mengakhiri Islamofobia dan menghentikan tindakan provokatif untuk kepentingan perdamaian dan stabilitas. Parlemen Arab yang berbasis di Mesir juga menyatakan kecaman kerasnya dan penolakan terhadap pernyataan tidak bertanggung jawab yang dikeluarkan oleh juru bicara penguasa India (partai BJP) terhadap Nabi Muhammad.
Menurutnya, komentar Sharma sepenuhnya bertentangan dengan prinsip toleransi dan dialog antaragama dan mengarah pada kebencian. Sebuah komite parlemen Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pelanggaran, tindakan jahat dan tercela ini akan memiliki dampak serius.
Jika tidak dikendalikan, maka dapat menyebabkan konsekuensi yang mengerikan dan menyebabkan sulitnya hidup berdampingan secara damai di masyarakat. "Ini juga akan meningkatkan perselisihan dan ketegangan di antara masyarakat," kata komite itu.
Kedutaan Besar India di Irak mengatakan sejalan dengan peradaban kita, warisan dan tradisi budaya yang kuat dari persatuan dalam keragaman, pemerintah India memberikan penghormatan tertinggi dari semua agama. Kementerian luar negeri Libya dan kerjasama internasional dalam pernyataan mengutuk keras "pernyataan menghina" dan menyerukan konsolidasi nilai-nilai toleransi dan koeksistensi dan penolakan wacana kekerasan dan kebencian.
Pada Senin (6/6/2022), Indonesia, Arab Saudi, Maladewa, UEA, Yordania, Bahrain, Oman, dan Afghanistan mengutuk pernyataan kontroversial atas Nabi Muhammad dan menggarisbawahi pentingnya menghormati semua pemimpin agama.