REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Umat Islam di Singapura memperingati Hari Raya Idul Fitri dengan jamaah shalat yang membludak di banyak masjid untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir.
Pembatasan kapasitas ibadah telah dicabut sejak 26 April. Ribuan orang pun tampak menerjang hujan di pagi hari untuk bergabung dalam shalat Ied setelah terlebih dahulu memesan slot tempat secara daring.
Pemakaian masker di dalam ruangan dan keharusan check-in menggunakan SafeEntry menjadi pengingat bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Tetapi suasana di masjid-masjid sangat tampak riuh ketika jamaah datang sambil bersalaman dan berpelukan dengan keluarga maupun teman.
Madam Rossnani Abdullah (64), seorang eksekutif hubungan pasien dan sukarelawan di Masjid Sultan, Kampong Glam, mengatakan sudah lebih dari dua tahun masyarakat tidak bisa bebas masuk ke masjid secara fisik pada Hari Raya. Dia merasa emosional dan sangat bersyukur.
Batas kapasitas untuk layanan ibadah jamaah diberlakukan mulai tahun 2020 karena Singapura berupaya mengatasi pandemi. Muslim disarankan untuk tidak mengunjungi atau datang untuk memperingati Hari Raya, yang jatuh pada 24 Mei kala itu.
“Tahun lalu, perayaan juga dilarang di tengah gelombang varian Delta,” tulis laporan Straits Times.