REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci telah menyetujui 1.018 sukarelawan wanita untuk bertugas di Masjidil Haram di Makkah selama Ramadhan. Mereka direkrut melalui Platform Nasional untuk Kerja Sukarela, yang dijalankan oleh Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial (MHRSD).
Dilansir Saudi Gazettte pada Senin (11/4/2022), tugas mereka di antaranya bekerja sebagai penerjemah, membantu orang tua dengan mengendarai kendaraan listrik, dan menyediakan layanan mobilitas lainnya. Direktur Departemen Pelayanan Sosial dan Pekerjaan Sukarela Wanita Masjidil Haram, Bayan Al-Hadhali, mengatakan pekerjaan sukarelawan bermanfaat dari berbagai perspektif. Dengan membantu pengunjung wanita ke masjid suci, para sukarelawan dapat memperoleh banyak keterampilan budaya dan bahasa.
“Program relawan ini merupakan implementasi dari cita-cita kepemimpinan yang bijak dalam melayani jamaah Masjidil Haram sesuai dengan standar kualitas tertinggi bagi jamaah,” kata Al-Hudhali.
Visi Saudi 2030, menurut Al-Hudhali, memberdayakan perempuan yang bekerja di Masjidil Haram untuk menggunakan semua sumber daya mereka serta kemampuan ilmiah dan profesionalnya untuk membantu peziarah dan pengunjung. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk membentuk kepemimpinan lokal dan internasional di bidang relawan, serta membuat akses ibadah lebih mudah tersedia bagi laki-laki dan perempuan
Selama Ramadhan, katanya, jumlah badan amal yang bekerja sama dengan proyek meningkat menjadi 14, yang meliputi badan amal pemerintah dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas maksimum Masjidil Haram sudah tercapai.
Kerja sukarelawan di Masjidil Haram berlanjut selama 24 jam. Ada empat shift yang bergantian bertugas setiap harinya.