Sabtu 26 Mar 2022 13:34 WIB

Merajut Asa, Meraih Mimpi Bersama Pagar Nusa

Pencak silat bukan sekadar ilmu bela diri, tapi juga bagian dari jalan hidup santri.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Aksi pendekar pencak silat Pagar Nusa dalam Kejurnas IV Pagar Nusa.
Foto:

Tantangan Pagar Nusa

Selama ini Pagar Nusa NU memang telah banyak berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan benegara. Dalam sejarahnya, Pagar Nusa telat ikut mengawal kemerdekaan, menjaga para ulama, dan menjaga tetap tegaknya NKRI.

Sebagai pendiri Pagar Nusa, KH Maksum Jauhari atau biasa dipanggil Gus Maksum bahkan menjadi komandan untuk melawan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Kediri. Karena, pada saat itu PKI banyak melakukan tindakan makar dan ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi komunis. 

Namun, saat ini tantangan yang dihadapi Pagar Nusa NU bukanlah PKI lagi, melainkan paham-paham transnasional yang masuk ke Indonesia melalui berbagai sisi kehidupan, khususnya paham ideologi radikalisme. 

photo
Kejurnas dan Festival IV Pagar Nusa juga merupakan ajang untuk mengevaluasi pembinaan yang telah dilakukan pimpinan cabang dan wilayah Pagar Nusa. - (Muhyiddin/Republika)

Ketua Umum PP Pagar Nusa NU, Gus Nabil menegaskan bahwa para pandekar Pagar Nusa akan selalu siap untuk menghapi berbagai tantangan yang bisa memecah belah NKRI. 

“Kita selalu diamanatkan oleh para kiai untuk menjaga NU dan Bangsa. Maka kita sudah teruji berkali-kali dam menghadapi gerakam separtis menghapdi intoleran radikal dan kita akan selaku siap mengawal itu semua itu atas restu dari para kiai,” ujar Gus Nabil saat ditemui seusai acara pembukaan Kerjunas dan Festival IV Pagar Nusa, Jumat (25/3/2022). 

Gus Nabil mengungkapkan, saat ini Pagar Nusa juga sudah banyak mendirikan padepokan pencak silat di berbagai pelosok negeri untuk mengawal NKRI dan menyebarkan Islam rahamatan lil alamin. Karena, menurut dia, pendekar Pagar Nusa tidak hanya berlatih pencak silat, tapi juga berdakwah.  

“Kita sudah memiliki padepokan cukup banyak, mulai dari Lampung, Riau, dan lain-lain. Kita juga mengembangkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdiyah, yang ramah dan toleran kepada yang lain,” ucap anggota Komisi IX DPR RI ini.  Saya menyaksikan sendiri saat Gus Nabil melakukan perjalanan panjang untuk mengunjungi pesantren-pesantren yang ada di daerah pelosok Riau, tepatnya pada 16 Januari 2022 lalu. Saat itu setidaknya ada tiga lokasi yang dikunjungi Gus Nabil untuk mendirikan cabang Pagar Nusa, mulai dari pagi hingga pukul 00.00 dini hari.  

Peletakan batu pertama dilakukan di Pondok Pesatren Darussalam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Setelah itu, Gus Nabil melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren Al Ma’arif di Kabupaten Bengkalis. Untuk menuju lokasi ini, Gus Nabil bersama rombongannya harus menempuh perjalanan hingga lima jam melalui jalur darat.   Gus Nabil tiba di pesantren ini menjelang Maghrib. Setelah melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Cabang Pagar Nusa Bengkalis, dia pun melanjutkan perjalanan darat lagi menuju Kabupaten Kampar, yang ditempuh kurang lebih 4,5 jam.  

Gus Nabil tiba di Kabupaten Kampar sudah hampir tengah malam. Setelah jam menunjukkan pukul 00.00 WIB tepat, baru lah Gus Nabil melakukan peletakan batu pertama di lokasi yang ketiga, yang berada di Desa Sungai Putih, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement