Ahad 27 Feb 2022 05:25 WIB

10 Ibrah dari Peristiwa Isra Miraj

Peristiwa isra miraj menyimpan lautan ilmu dan pelajaran yang banyak sekali

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Isra Miraj Rasulullah SAW.
Foto:

4. Pentingnya tolong-menolong antara para juru dakwah dan tukar-menukar pengalaman yang dialaminya dalam kancah dakwah.

Karena Nabi Musa Alaihissallam memberikan pengalamannya kepada Nabi Muhammad ﷺ, sebab pengalaman itu lebih berharga daripada hanya sekadar teori belaka. Oleh karenanya, semoga hal ini menginspirasi para da’i agar mereka saling membantu satu sama lain dalam mengemban amanat dakwah yang mulia ini, bukan malah saling mencela, memfitnah, dan memprovokasi. 

5. Hubungan erat antara al-Masjidil Haram dengan al-Masjidil Aqsha.

Nabi ﷺ melewati para nabi dan shalat mengimami mereka di al-Masjid al-Aqsha, menunjukkan beberapa faedah dan pelajaran:

a. Dakwah Nabi ﷺ yang mulia itu umum atas setiap negeri.

b. Syari’at Nabi ﷺ adalah menghapus syari’at-syari’at terdahulu dan wajib bagi setiap manusia hingga para nabi pun untuk mengikuti.

c. Persatuan dakwah para nabi dalam mengajak manusia kepada tauhid dan keimanan.

d. Hubungan erat antara al-Masjidil Haram dengan al-Masjidil Aqsha.

e. Anjuran kepada kaum muslimin untuk menziarahi al-Masjidil Aqsha dan membebaskannya dari kaum Yahudi, semoga Allah menghancurkan mereka, dan patung-patung dan merupakan kabar gembira akan kemenangan dan penaklukan al-Masjidil Aqsha.

Adapun fatwa sebagian kalangan yang melarang ziarah ke Masjidil Aqsha sekarang karena dikuasai oleh Yahudi dengan alasan bahwa hal itu akan semakin memperkuat ekonomi mereka, maka ini adalah fatwa yang salah sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Abdullah al-’Ubailan, Syaikuna Masyhur Hasan Salman, dan Syaikhuna Ali Hasan al-Halabi.  

6. Lantang menyampaikan kebenaran

Nabi ﷺ berterus terang menyampaikan kisah peristiwa isra‘ mi’raj sekalipun entah manusia membenarkannya atau mendustakan dirinya. 

Hendaknya hal ini sebagai pelajaran bagi para da’i agar berani lantang menyampaikan al-haq tanpa rasa takut sedikit pun:

 ("Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan." (QS al-Ahzab ayat 39)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement