Ahad 27 Feb 2022 05:25 WIB

10 Ibrah dari Peristiwa Isra Miraj

Peristiwa isra miraj menyimpan lautan ilmu dan pelajaran yang banyak sekali

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Isra Miraj Rasulullah SAW.
Foto:

1. Hadits tentang isra mi’raj adalah shahih dengan kesepakatan para pakar hadits dan sejarah.

Oleh karenanya, mengingkari peristiwa ini merupakan suatu kekufuran terhadap ayat Alquran, hadits mutawatir, dan kesepakatan ulama. Peristiwa ini mengajarkan kepada kita untuk melakukan pendekatan iman daripada hanya sekadar mengandalkan akal yang terbatas. Hal ini penting untuk kita perhatikan karena banyak di antara manusia yang mengingkari peristiwa isra‘ mi’raj atau sebagian peristiwa di dalamnya, sumbernya hanyalah mengedepankan akal belaka bukan keimanan. Perhatikanlah!

 2. Peristiwa isra‘ mi’raj merupakan mukjizat Nabi Muhammad ﷺ yang menunjukkan kebenaran risalah yang beliau emban.

Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata, “Tidaklah Allah memberikan suatu mukjizat kepada seorang nabi pun kecuali Dia juga memberikan kepada Nabi Muhammad ﷺ mukjizat yang lebih banyak darinya. Apabila mukjizat Nabi Musa Alaihissallam terbelahnya lautan, Nabi kita ﷺ memiliki mukjizat yang lebih menakjubkan yaitu terbelahnya bulan.

Apabila mukjizat Nabi Musa Alaihissallam terpancarnya air dari batu, maka Nabi kita ﷺ memiliki mukjizat yang lebih menakjubkan yaitu terpancarnya air dari jari-jemari. Dan apabila mukjizat Nabi Sulaiman Alaihissallam adalah ketundukan angin kepadanya, maka mukjizat Nabi kita ﷺ adalah mi’raj (naiknya beliau ke langit).

 3. Peristiwa Isra’ mi’raj merupakan hiburan bagi Nabi ﷺ

Bagi orang yang mempelajari sirah perjalanan Nabi ﷺ, niscaya akan mendapati bahwa sebelum peristiwa agung tersebut ada beberapa kejadian yang sangat menyedihkan hati beliau, seperti wafatnya istri tercinta beliau (Khadijah radhiyallahu anha) dan paman pelindung beliau (Abu Thalib), sehingga tahun itu dikenal dalam sejarah dengan ’Amul Hazn (tahun kesedihan).

Ditambah lagi, kejadian yang menimpa beliau di kota Thaif, di mana tatkala beliau pergi ke sana dengan harapan mereka mau menerima dakwah dan menolong beliau, namun sebaliknya beliau malah mendapatkan celaan, bahkan lemparan batu hingga kaki beliau  berlumuran darah.

Setelah kejadian menyedihkan tersebut, Allah ingin menghibur hati Nabi Muhammad ﷺ menunjukkan kehebatan tanda-tanda kekuasaan-Nya, mempertemukan Nabi n dengan para nabi yang juga sama sepertinya dalam menghadapi tantangan dalam berdakwah. Seakan-akan dikatakan kepada beliau, “Wahai Muhammad, kalau memang hatimu sedih karena ocehan penduduk bumi, apakah engkau tidak merasa gembira dan senang hati dengan ucapan selamat sejahtera dari para malaikat dan para nabi yang mulia?!!” 

Hendaknya hal ini menjadi ibrah bagi para da’i, penerus perjuangan dakwah Nabi Muhammad ﷺ, agar mereka bersabar dalam medan dakwah dan merasa gembira dengan janji Allah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement