7. Antara Nabi dan al-Buraq
Allah telah menambah penghormatan kepada Rasulullah ﷺ, sebagai tamu yang agung dengan sebuah kendaraan yang unik (yakni Buraq) dan pendamping yang menghiburnya (Jibril Alaihissallam), sebagaimana penduduk surga pergi ke surga dengan menaiki kendaraan nan penuh penghormatan. Allah berfirman:
"(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang taqwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat." (QS Maryam ayat 85)
Dan ketika Rasulullah ﷺ menambatkan Buraq, maka beliau ingin mengajarkan kepada kita agar mengambil sebab, karena mengikat kendaraan tidaklah menafikan tawakal kepada Allah. Nabi ﷺ pernah bersabda kepada seorang Arab badui yang membawa untanya, “Ikat dulu, baru kemudian bertawakal.” (Hasan. Riwayat Tirmidzi)
8. Kewajiban shalat
Setiap ibadah diwahyukan kepada Rasulullah ﷺ saat beliau di muka bumi, kecuali ibadah shalat. Allah mewahyukan kewajiban shalat tersebut di atas langit. Bukankah hal ini menunjukkan betapa pentingnya masalah shalat.
9. Ketinggian Allah
Al-Hafizh Ibnu Abil Izzi al-Hanafi rahimahullah berkata, “Dalam hadits mi’raj ini terdapat dalil tentang ketinggian Allah ditinjau dari beberapa segi bagi orang yang mencermatinya.” (Syarh Aqidah ath-Thahawiyyah)
Seandainya saja Allah ada di mana-mana, seperti sangkaan kaum Jahmiyyah, niscaya Nabi ﷺ tidak perlu susah-susah diangkat ke langit!