REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Aisyiyah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memiliki bank darah sendiri untuk menjamin pasien kegawatdaruratan yang membutuhkan pasokan darah sehingga bisa tertangani dengan cepat.Menurut Direktur RS Aisyiyah Kudus H.Hilal Ariadi,M.Kes, dengan tersedianya bank darah, tentunya pelayanan terhadap pasien juga semakin baik.
"Pasien yang membutuhkan transfusi darah tidak perlu mencari ke PMI karena sudah tersedia, sehingga penanganan terhadap pasien juga lebih cepat," katanya.
Selain itu, ketersediaan stok darah juga dipastikan aman sehingga nantinya tidak bergantung stok darah yang dimiliki PMI.Dengan adanya bank darah tersebut, kata Hilal Ariadi , semakin memantapkan RS Aisyiyah Kudus untuk meningkatkan status rumah sakit menjadi tipe C dari sebelumnya tipe D.
Penanggung jawab bank darah RS Aisyiyah Kudus Indah Wulansari menyampaikan semua peralatan dan pemeriksaan terkait darah sudah tersedia, sehingga nantinya bisa dilakukan di RS Aisyiyah.Bank darah sendiri, kata dia, merupakan fasilitas penyimpanan darah yang suplainya tetap dari PMI.
"Jika sebelumnya harus mengambil dari PMI, maka saat ini ketika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah bisa langsung diambilkan dari bank darah," katanya.Kebutuhan darah setiap bulanbisa mencapai 50 kantung, terutama untuk pasien anemia, thalasemia, dan hemodialisa, demikian Indah Wulansari