REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan tahun berdakwah, Nabi Muhammad SAW sering mendapatkan perlakuan yang kasar dan bahkan keji dari kaum musyrikin. Pernah seseorang melempari kepala Rasulullah SAW dengan kotoran kala beliau sedang sujud dalam shalatnya. Tindakan itu tidak dibalasnya dengan ledakan emosional, melainkan kesabaran dan munajat kepada Allah SWT.
Pernah beliau berdoa, semoga Rabb semesta alam berkenan menjadikan dari keturunan Bani Quraisy orang-orang yang beriman lagi beramal saleh. Begitu pula doanya sesudah menerima lemparan kerikil dan batu dari orang-orang Thaif. “Ya Allah berikanlah petunjuk kepada kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”
Di lain kesempatan, kesabaran Rasul SAW pun pernah menjadi jalan hidayah bagi seseorang.
View this post on Instagram
Pada masa beliau, hiduplah seorang wanita tua yang musyrik. Ia nyaris selalu meludahi Nabi SAW kala berpapasan di depan rumahnya.
Saking seringnya diludahi, Nabi SAW pernah pada suatu ketika bertanya-tanya. Sebab, pada saat itu beliau tidak menerima tindakan kasar sebagaimana biasanya ketika melewati depan rumah nenek tersebut.
Akhirnya, Rasulullah SAW mengetahui bahwa perempuan tua ini sedang sakit keras. Kalau manusia biasa, apatah lagi dengan kecenderungan dendam, boleh jadi keadaan itu menggembirakan.