Di sisi lain, seorang ibu dari tiga anak, Sonia Ahmadyar, mengatakan ia sepenuhnya menentang penegakan aturan berpakaian tertentu pada wanita. Sebagai wanita, ia tidak boleh dipaksa memakai sesuatu yang tidak diinginkan.
Menurut Afghani, rekomendasi burqa Taliban bukanlah apa yang diminta Islam dari wanita. “Jika mereka [Taliban] berbicara tentang Syariah, Islam tidak menentukan pakaian untuk wanita. Ini menimbulkan pertanyaan: apakah Taliban bahkan memahami Syariah?” lanjut dia.
Bagi perempuan Afghanistan, krisis ekonomi yang melanda negara itu diperparah dengan pembatasan lebih lanjut oleh Taliban terhadap pekerjaan, pendidikan dan bahkan pergerakan mereka.
Sebagai protes terhadap pembatasan ini, termasuk penggunaan burqa, beberapa wanita Afghanistan berkumpul untuk berdemonstrasi di depan Kementerian Urusan Wanita minggu lalu.
Video di media sosial menunjukkan sekelompok kecil wanita mencela berbagai pembatasan, bahkan beberapa merobek burqa putih yang dipakai seorang wanita dan menendangnya ke tanah. Mereka mengatakan aturan itu berasal dari "budaya Pakistan dan Arab yang terbelakang".