Jumat 28 Jan 2022 03:20 WIB

Taliban Atur Gaya Berpakaian Picu Protes Wanita Afghanistan

Taliban mengeluarkan panduan gaya berpakaian wanita Afghanistan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Wanita berbaris untuk menerima uang tunai di titik distribusi uang yang diselenggarakan oleh Program Pangan Dunia, di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 20 November 2021.
Foto:

Wakil Juru Bicara Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Muhammad Akif Muhajir mengatakan kampanye ini dilakukan mengingat jilbab atau burqa adalah “perintah Qurani”, serta wanita Muslim harus memakainya.

“Jika Syariah memerintahkan mereka [wanita] untuk melakukan sesuatu, mereka harus melakukannya. Jilbab atau burqa bisa berasal dari apa pun yang digunakan seorang wanita untuk menutupi tubuhnya,” kata dia.

Meskipun tidak ada kebijakan untuk memaksakan pemakaian burqa, atau hukuman bagi wanita yang tidak mematuhi nasihat tersebut, ada laporan sporadis tentang tentara Taliban yang mencoba untuk menegakkannya. 

Dosen mata kuliah keadilan transisi di American University di Afghanistan, Obaidullah Baheer, menyebut hal-hal semacam ini cenderung menjadi masalah, karena tidak adanya pedoman dan pelatihan yang jelas bagi para pejuang (tentara).

“Ketika mereka (pejuang Taliban) diberi kesan (oleh para pemimpin mereka) bertanggung jawab untuk menjaga moral masyarakat, mereka pasti akan menyalahgunakan wewenang mereka,” ucapnya.

Beberapa wanita Afghanistan membantah klaim Taliban yang menyebut menutupi tubuh, terutama wajah, mutlak diperlukan bagi wanita. Seorang aktivis hak-hak perempuan yang berbasis di Kabul, Arifa Fatimi, menyebut caranya dalam berpakaian tidak bertentangan dengan agamanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement